"Dan akhirnya anak-anak itu (remaja Citayam) akan tersingkir atau sekurangnya hanya menjadi penopang saja, bukan subjek utama arena," tutur Hari.
Hari juga memprediksi tren 'Citayam Fashion Week' tak akan bertahan lama.
Hal ini dikarenakan, kemunculannya yang spontan membuat fenomena Citayam Fashion Week mudah dilupakan pula.
"Menurut saya itu tidak akan bertahan lama, karena itu hanya respons populer saja."
"Kemunculannya itu adalah sebuah komunitas cair yang tidak terstruktur, yang terkonstruksi secara spontan," ujar Hari.
Selain itu Hari juga menilai kemunculan Citayam Fashion Week muncul tanpa adanya tokoh penggerak yang utama atau inti.
"Meskipun ada beberapa nama yang ditokohkan di antara komunitas Citayam itu, tapi mereka bukan pemimpin penggerak sepertinya," tutur Hari.
"Jadi, menurut saya, fenomena Citayam ini hanya fenomena populer saja, dari ketiadaan ruang bagi anak muda di kota satelit Jakarta untuk berekspresi untuk membangun identitas mereka."
"Dan kebetulan tempat di kawasan Sudirman itu menyediakan arenanya," tandas Hari.
(*)