Find Us On Social Media :

Kemenkes Buka Suara Soal Isu Vaksin Dosis Keempat, Singgung Soal Prioritas Pemerintah Pada Vaksin Dosis Ketiga yang Jauh di Bawah Target

By Citra Widani, Selasa, 26 Juli 2022 | 07:11 WIB

Ini kata juru bicara Kemenkes soal isu akan diadakan vaksin dosis keempat.

Pemerintah tentu harus menggodok masukan tersebut dan mencari cara agar masyarakat mau mendapatkan vaksin dosis keempat.

"Masih ditampung, karena harus dibahas dengan ITAGI, dari kelompok ITAGI ini yang nantinya memberikan masukan kepada pemerintah untuk diusulkan menjadi program."

"Jadi masih dalam proses yang panjang, untuk itu kita saat ini fokus untuk meningkatkan cakupan vaksin booster atau vaksin ketiga dulu," lanjut Syahril.

Lebih lanjut, Syahril juga menyampaikan beberapa kendala yang membuat penerima vaksin dosis ketiga masih belum mencapai target.

Salah satunya adalah karena menurunnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan vaksin.

Berbeda jauh seperti menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, di mana masyarakat berbondong-bondong menerima vaksin ketiga sebagai syarat pulang kampung.

Dengan ini pemerintah terus menggenjot masyarakat agar tak lalai dengan protokol kesehatan serta mau untuk melakukan vaksin booster demi keamanan dri sendiri dan orang lain.

"Booster ini belum capai target 50 persen karena banyak faktor, salah satunya adalah menurunnya atau keengganan masyarakat melakukan booster terutama setelah Lebaran Idul Fitri."

"Vaksin booster juga memberikan imunitas atau kekebalan tubuh agar masyarakat yang divaksin itu mempunyai imunitas yang tinggi agar gejala Covid-19 tidak terlalu berat," ujar Syahril.

Baca Juga: Lebaran 2022, Polri Siapkan Gerai Vaksinasi di Posko Pelayanan Mudik demi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

Di sisi lain, Kemenkes melaporkan bahwa hingga Jumat (22/7/2022) dilaporkan ada sekitar 4.834 kasus positif bertambah dengan DKI Jakarta sebagai kota penyumbang terbanyak.

Mengutip laman Covid19.go.id, bahwa DKI Jakarta terpantau telah menyumbang 2.465 kasus, disusul Jawa Barat dengan total 933 kasus, Banten dengan 550 kasus, Jawa Timur dengan 286 kasus, dan Bali dengan 158 kasus.

(*)