Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Seorang wanita dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) setelah didiagnosa menderita gangguan kecemasan parah.
Gangguan kecemasan ini merupakan efek tekanan dari orang tua sang wanita yang terus meminta anaknya untuk segera menikah.
Melansir South China Morning Post, hal ini terjadi pada seorang wanita berusia 27 tahun dari Jinan, provinsi Shandong, China Timur.
Wanita itu dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami serangan panik seperti kesulitan bernapas, mati rasa, dan anggota badan berkedut.
Setelah diperiksa, dokter kemudian mendiagnosa wanita tersebut mengalami gangguan kecemasan.
Adapun gejala kesulitan bernapas yang dialaminya disebabkan oleh respiratory alkalosis atau alkalosis respiratorik.
Menurut dokter yang memeriksa, Chen Liang, wanita tersebut mengalami alkalosis respiratorik setelah beradu argumen dengan orang tuanya.
“Dia memberi tahu kami bahwa orang tuanya telah berulang kali mendesaknya untuk menikah. Akhirnya, dia tidak tahan lagi dan bertengkar hebat dengan mereka,” kata Chen.
"Setelah pertengkaran, dia merasa dadanya sesak, jadi dia mengambil napas cepat dan dalam," sambungnya.
Dikutip dari Kompas.com, alkalosis adalah masalah kesehatan ketika darah di dalam tubuh mengandung terlalu banyak basa.
Berdasaran penyebabnya, ada empat jenis alkalosis yaitu alkalosis respiratorik (pernapasan), alkalosis metabolis, alkalosis hipkloremik, dan alkalosis hipokalemik.
Khususnya alkalosis respiratorik, kondisi ini disebabkan oleh kadar karbondioksida dalam darah yang terlalu rendah sehingga menyebabkan pH darah menjadi basa.
Ada beberapa gejala alkalosis pada tahap awal, di antaranya adalah:
- Mual
- Kesemutan dan mati rasa karena gangguan kecemasan
- Spasme otot atau nyeri otot yang berkepanjangan
- Otot yang tegang dan berkedut karena kekurangan kalsium
- Tremor atau gemetar pada tangan
- Gangguan irama jantung (aritmia) akibat kekurangan kalium
- Sifat mudah marah
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan semakin parah dan menimbulkan gejala seperti pusing, kebingungan atau linglung, sesak napas, dan kejang.
Bahkan, pasien bisa mengalami penurunan kesadaran hingga koma apabila tidak segera mendapatkan penanganan tepat.
(*)