Mendukung fungsi pencernaan
Seledri adalah sumber serat larut dan tidak larut baik, yang penting untuk fungsi pencernaan.
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2010 menggunakan ekstrak seledri juga menunjukkan bahwa kandungan fitonutriennya mungkin bermanfaat untuk melindungi mukosa pencernaan dan mencegah tukak lambung.
Anti-inflamasi
Kaya akan senyawa tanaman dengan sifat anti-inflamasi, seledri dapat menjadi inklusi yang berguna bagi mereka dengan kondisi peradangan kronis (seperti radang sendi).
Meningkatkan daya ingat
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2017 menemukan bahwa ekstrak seledri tampaknya meningkatkan fungsi kognitif yang terkait dengan penuaan dan depresi.
Demikian pula, sebuah penelitian yang melihat manfaat neuroprotektif dari ekstrak seledri melihat hasil positif pada peserta dengan demensia dan alzheimer.
Meningkatkan manajemen gula darah
Dengan indeks glikemik (GI) yang rendah dan kandungan serat yang tinggi, seledri bermanfaat bagi mereka yang perlu memantau kadar gula darahnya.
Studi juga menunjukkan itu mungkin efektif untuk mengurangi kadar glukosa darah.
Akan tetapi sebagai catatan, beberapa orang mungkin alergi terhadap seledri.
Reaksi ringan mungkin termasuk seperti mulut atau lidah gatal, bersin atau pilek.
Penting juga untuk dicatat bahwa seledri mengandung oksalat yang tinggi, dan mungkin tidak cocok untuk mereka yang memiliki batu ginjal atau kondisi yang berhubungan dengan ginjal.
(*)