Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Seledri adalah tanaman yang berasal dari keluarga wortel dan peterseli.
Seledri memiliki batang berserat panjang, tegas, hijau pucat, dan tumbuh dalam tandan.
Biasanya batang seldri meruncing menjadi daun di bagian atas.
Meskipun kebanyakan orang membuang daunnya, tapi bagian ini juga bisa dimakan.
Di Indonesia sendiri, seledri biasanya dicampur di dalam aneka makanan seperti sayur sup, bubur ayam, dan sebagainya.
Jika ditambahkan ke dalam kuah sayur yang hangat, seledri akan menambah kelezatan.
Sebab seledri memiliki rasa yang ringan dan sedikit pedas.
Dilansir Grid.ID dari BBC Good Food, berikut akan dijelaskan manfaat kandungan di dalam seledri.
Satu porsi 80g (mentah) mengandung:
6 kkal / 24 kJ
0.4g protein
0,2 gram lemak
0,7g karbohidrat
1.2g serat
256mg kalium
Manfaat seledri:
Mendukung kesehatan jantung
Seledri mengandung banyak vitamin dan mineral, termasuk kalium dan kalsium yang penting untuk kesehatan jantung.
Ini juga mengandung folat dan vitamin K, yang keduanya diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan pembekuan darah yang efektif.
Seledri juga merupakan sumber senyawa tanaman pelindung yang disebut flavonoid, yang memiliki efek anti-inflamasi dan perlindungan pada sistem kardiovaskular.
Konsumsi makanan berserat seperti seledri dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Mendukung fungsi pencernaan
Seledri adalah sumber serat larut dan tidak larut baik, yang penting untuk fungsi pencernaan.
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2010 menggunakan ekstrak seledri juga menunjukkan bahwa kandungan fitonutriennya mungkin bermanfaat untuk melindungi mukosa pencernaan dan mencegah tukak lambung.
Anti-inflamasi
Kaya akan senyawa tanaman dengan sifat anti-inflamasi, seledri dapat menjadi inklusi yang berguna bagi mereka dengan kondisi peradangan kronis (seperti radang sendi).
Meningkatkan daya ingat
Sebuah penelitian pada hewan tahun 2017 menemukan bahwa ekstrak seledri tampaknya meningkatkan fungsi kognitif yang terkait dengan penuaan dan depresi.
Demikian pula, sebuah penelitian yang melihat manfaat neuroprotektif dari ekstrak seledri melihat hasil positif pada peserta dengan demensia dan alzheimer.
Meningkatkan manajemen gula darah
Dengan indeks glikemik (GI) yang rendah dan kandungan serat yang tinggi, seledri bermanfaat bagi mereka yang perlu memantau kadar gula darahnya.
Studi juga menunjukkan itu mungkin efektif untuk mengurangi kadar glukosa darah.
Akan tetapi sebagai catatan, beberapa orang mungkin alergi terhadap seledri.
Reaksi ringan mungkin termasuk seperti mulut atau lidah gatal, bersin atau pilek.
Penting juga untuk dicatat bahwa seledri mengandung oksalat yang tinggi, dan mungkin tidak cocok untuk mereka yang memiliki batu ginjal atau kondisi yang berhubungan dengan ginjal.
(*)