Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga mengungkapkan hasil autopsi Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat setelah makamnya dibongkar beberapa waktu lalu.
Dari tim kedokteran forensik independen RS Sungai Bahar, hasil autopsi Brigadir J menunjukkan adanya lubang di bagian belakang kepala seakan telah ditembus peluru.
Dari hasil autopsi Brigadir J, terlihat bagaimana lubang tersebut tembus dari kepala belakang hingga mata dan hidung.
Tak sampai di situ, tim kedokteran forensik juga tidak melihat otak Brigadir J saat kepalanya dibuka.
Saat kepala Brigadir J diraba, terlihat adanya bekas penempelan lem serta bolongan di kepala yang menembus ke hidung dan mata.
Magister Kesehatan Herlina Lubis, seorang dokter yang ditunjuk untuk menganalisa hasil autopsi dan visum Brigadir J, mengungkapkan penemuan lainnya kepada pengacara.
"Yang dilaporkan kepada ahli kita, pertama, ketika kepalanya dibuka otaknya sudah tidak ditemukan," ungkap Kamaruddin Simanjuntak, dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (31/7/2022).
Lebih lanjut, tim forensik menemukan adanya keretakan di dalam tengkorak kepala Brigadir J yang diduga akibat penembakan.
Saat autopsi mengarah ke bagian perut, ditemukan otak Brigadir J yang hilang di dalamnya.
Selain tembakan di bagian kepala yang mengarah ke hidung dan mata, ditemukan pula luka yang diduga kuat bekas tembakan di leher yang mengarah ke bibir.
Dokter forensik juga menemukan 4 lubang di bagian dada Brigadir J yang diduga bekas tembakan, serta adanya luka di bagian bahu dengan kondisi kulit yang hampir terkelupas.
Khusus untuk luka di bahu, dokter forensik belum bisa memastikannya karena terlihat bukan seperti luka bekas peluru.
Untuk di bagian lengan, dokter forensik menemukan tulang lengan bagian bawah yang patah, serta bagian jari-jari kiri yang ditemukan patahan di sekitar jari kelingking dan jari manis.
Sedangkan untuk di bagian kaki, dokter menemukan bekas memar yang juga ada di bagian punggung serta adanya lubang di pergelangan kaki kiri bawah.
"Itulah secara umum, tetapi sebenarnya masih banyak lagi temuan-temuan, tapi itu semua sudah diaktakan notaris," ujar Kamaruddin Simanjuntak.
Keluarga Brigadir J melalui ayahnya Samuel Hutabarat mengatakan bahwa pihaknya mencoba untuk terus berlapang dada.
"Semua permintaan keluarga sudah dikabulkan pemerintah."
"Apapun perintah Pak Jokowi sudah terlaksana, perintah Pak Listyo Sigit juga terlaksana, apapun hasilnya kita berlapang dada," kata Samuel, dikutip dari Kompas.com.
(*)