Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, Samuel Hutabarat, ayah dari Brigadir J mengungkap pengakuan anaknya mengenai sang atasan, Irjen Ferdy Sambo.
Dketahui, kini kasus kematian Brigadir J masih menjadi teka-teki.
Pasalnya, banyak yang merasa jika kasus meninggalnya Brigadir J ini menimbulkan banyak kejanggalan.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Minggu (31/7/2022), Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Ahmad Ramadhan menyebutkan bahwa kasus baku tembak ini berawal dari Brigadir J yang diduga akan melakukan pelecehan terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.
Bahkan, Ramadhan membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," jelasnya.
Namun, pihak kuasa hukum keluarga Brigadir J mengatakan bahwa belum ada bukti terkait dugaan pelecehan tersebut.
Sedangkan, baru-baru ini Samuel Hutabarat mengungkap pengakuan sang anak selama bekerja dengan Ferdy Sambo.
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Minggu (31/7/2022), Samuel mengatakan bahwa dirinya selalu menanamkan kejujuran pada anaknya sejak kecil.
Bahkan, sang putra pun juga dikenal sebagai anak yang jujur.
"Soal komunikasi, selama ini, anak kami Yosua ini yang kami rasakan mulai dari kecil sudah jujur," ujarnya.
Sudah lama bekerja pada Irjen Ferdy Sambo, menurut Samuel, sang putra tak pernah menceritakan sisi buruk Propam Polri nonaktif tersebut.
"Jadi selama almarhum bekerja sama dengan Pak Ferdy Sambo, bahkan sejak dari Jambi, dia tidak pernah menceritakan apa yang dia alami dalam pekerjaan," jelasnya.
"Dia hanya bercerita yang baik-baik saja," sambungnya.
Kendati begitu, Samuel mengaku tak tahu menahu mengenai apa yang diceritakan Brigadir J pada kekasihnya, Vera.
"Enggak tahu kalau ke pacarnya," ungkapnya.
Mengenai kabar tentang ancaman pembunuhan yang diterima oleh Brigadir J sebelum meninggal dunia, Samuel mengungkap bahwa sang putra tak pernah menceritakan hal itu.
"Dia tidak pernah menceritakan kepada orang tua soal apa yang apa yang beredar di media sosial (ancaman pembunuhan)," jelasnya.
Menurutnya sang putra adalah anak yang tidak ingin membuat orangtuanya khawatir.
"Di situ lah, anak kami tidak mau membebani pikiran orangtua," ungkap dia.
"Sepahit apa pun dia bekerja, biar dia di Jambi dan Jakarta, tidak pernah cerita, takut orang tua kepikiran," jelasnya.
(*)