Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Sejak divonis mengidap penyakit langka, Ruben Onsu tampak begitu takut dengan kematian.
Ya, Ruben Onsu bahkan tak henti membahas soal kematian di beberapa podcast bersama rekannya.
Tak hanya takut mengalami kematian, Ruben Onsu juga mengaku memiliki banyak rasa khawatir.
Di hadapan rekannya, suami Sarwendah menceritakan kebiasaan tak wajar yang ia alami.
Saking seringnya, Ruben mengaku takut mati jika harus melakukan hal ini di tengah malam.
Dikutip Grid.ID dari Youtube MOP Channel, Minggu (31/7/2022), ayah tiga anak itu mengaku kerap alami hal ini sejak divonis penyakit langka yang bersarang di bagian otaknya.
Di hadapan Irfan Hakim, Ruben Onsu kisahkan hal yang belakangan ini mengganggu pikirannya.
Sempat curiga dengan Ruben Onsu yang getol beraktivitas tengah malam, Irfan Hakim akhirnya memberanikan diri bertanya.
Akhirnya mengetahui jawabannya, Irfan Hakim pun terkejut bukan main.
Diceritakan ulang oleh Irfan Hakim, Ruben Onsu ternyata selalu dibuat khawatir dengan satu hal ini.
"Lo ngomong 'Tiap malam gue tu tidur minum banyak, dan di tengah tidur gue selalu bangun untuk ke kamar mandi'," kata Irfan Hakim.
"Dan setiap lo bangun, lo enggak mau tidur lagi, karena lo takut nggak bangun lagi," jelasnya.
Membenarkan hal tersebut, Ruben mengakui selalu beraktivitas malam setelah terbangun dari tidur.
Tak berani memejamkan mata kembali, Ruben mengaku takut jika dirinya akan meninggal dunia.
"Iya. Gue selalu takut, itu yang mungkin banyak orang bilang 'Lo jangan takut, lo jangan takut'," kata Ruben.
"Tapi kan yang tahu badan kita ya kita. Jadi gue berusaha blek aja tidur, jadi ketika udah kebangun, gue nggak mau tidur lagi," imbuh Ruben.
Tangisnya pecah, Irfan Hakim yang mengetahui alasan di balik rutinitas malam Ruben membuatnya tak berdaya.
"Karena takut nggak bangun lagi," ujar Irfan Hakim tak kuasa menahan air matanya.
Tak memungkiri hal tersebut, Ruben Onsu mengakui jika dirinya memang memiliki ketakutan tersebut.
"Gue punya rasa takut itu, jadi gue punya rasa takut sama hal itu (meninggal)," aku Ruben.
"Susah ya (tapi) harus kuat, harus tegar, yang sesungguhnya kita sama manusia lain."
"Sekuat-kuatnya kita pasti kita ada tumbangnya. Sekuat-kuatnya kita butuh sandaranlah," jelas Ruben Onsu.
(*)