"Dia mungkin tidak pernah diminta tapi dia itu jiwa sosialnya tinggi, sama keluarganya pun juga seperti itu, jor-joran."
"Baik sekali, jadi aku berpikir banyak sekali yang ditanggung sama dia,"
"Jadi, aku ngga bisa marah yang gimana ya tapi kalau untuk bertengkar, marah karena aku udah kesal gitu ya mungkin ada."
"Tapi kalau marah yang beneran marah harus sampai memaki dan menilai dia dan berlarut-larut itu nggak."
"Dan selama ini pun kalau misalnya aku bertengkar, aku yang mendatangi, 'Neng, udah ya, cukup selesai, jangan di perpanjang.'"
"'Kalau aku yang salah, aku minta maaf, kalau aku yang kurang baik dan bantu aku jadi lebih baik dan jadi apa yang kamu mau'," tutup Angga.
(*)