Tak hanya kehilangan otak, dokter forensik yang mengotopsi ulang juga menemukan semacam penempelan lem di kepala Brigadir J.
Ketika diraba bagian rambutnya ada sebuah lubang disondek (ditusuk) yang tembus ke mata dan hidung.
Kemudian, tim dokter forensik juga menemukan di tengkorak Brigadir J ada enam retakan yang diduga akibat tembakan, namun tidak menutup kemungkinan akibat hal lain.
Sempat dinyatakan hilang, otak Brigadir J justru ditemukan berada di dalam perut jenazah.
Kemudian, jenazah Brigadir J juga ditemukan luka yang diduga tembakan dari leher mengarah ke bagian bibir.
Selanjutnya, dokter forensik kembali menemukan empat lubang di dada yang diduga bekas tembakan.
Dan yang terakhir, tubuh Brigadir J juga terdapat luka terbuka di bagian bahu yang dagingnya hampir terkelupas.
Untuk luka tersebut, dokter forensik masih belum mengetahui apa penyebabnya, yang diduga bukan akibat peluru.
Kemudian ditambahkan dari Kompas.com, Senin (1/8/2022), kasus kematian Brigadir J disorot Presiden Joko Widodo.
Secara garis besar, orang nomor satu Indonesia itu berharap penanganan kasus yang menyeret nama pejabat polisi ini tidak menimbulkan prasangka di kalangan publik.
Kemudian, 3 poin yang disampaikan Jokowi yakni soal membuka kasus secara transparan mengusut sampai tuntas.