Boeing 707 pertama kali beroperasi pada 1958, setelah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan maskapai penerbangan, khususnya Pan-American akan pesawat jet trans-Atlantik dengan kapasitas tempat duduk yang besar.
Dengan ditenagai empat mesin, 707 mampu melakukan perjalanan sejauh 6.000 mil tanpa henti, dan memiliki kapasitas tempat duduk hingga 190 orang.
Berkat popularitas 707 di antara maskapai internasional, Boeing menjadi produsen pesawat terbesar di dunia, menyingkirkan saingannya seperti Douglas Aircraft Company (kemudian McDonnell Douglas Corporation).
Kecelakaan Boeing 707 di Maroko merupakan insiden kedua yang terjadi pada 1970-an. Pesawat 707 pertama kali mengalami kecelakaan pada 1973, saat mendarat di Bandara Kano Nigeria yang menewaskan 176 orang.
Pada 1978, Boeing menghentikan produksi 707. Maskapai penerbangan AS lalu menjual sisa 707 kepada Third World. Beberapa dari pesawat itu bahkan dijual murah seharga 1 juta dollar AS.
Baca Juga: 'Nggak ada', Kuasa Hukum Sule Bantah Putri Delina sebagai Penyebab Peceraian Kedua Orangtuanya