Psikiater yang praktik di RS Jiwa Prof. DR. Soerojo Magelang di Magelang, dr.Santi Yuliani,M.Sc.,Sp.KJ mengatakan perasaan tersebut sangat bisa dipahami.
"Itu bukan karena kamu gak ikhlas. Itu bukan karena kamu gak memaafkan," katanya, seperti dikutip dari akun Instagramnya.
Ketika kita masih merasakan kesedihan tersebut sebenarnya otak sedang berusaha mencerna kejadian tersebut dan memprogram ulang.
Ia menjelaskan, ada tiga area memori di otak yang terluka ketika diselingkuhi yakni kepercayaan, harga diri dan rasa aman.
Jadi wajar saja jika otak dan perasaan kita masih butuh waktu dan prosesnya tidak bisa dilakukan dalam sekejap.
Kita bisa menjalani dan menghargai proses tersebut agar bisa benar-benar menghilangkan kenangan buruknya dan mencari pasangan yang lebih baik.
"Take your time. Kamu sudah melangkah, apresiasi dirimu. Keep the good work," pesan Dokter Santi.
Sering Diselingkuhi Dapat Berdampak bagi Mental?
Dalam suatu hubungan, akan selalu ada potensi terjadinya perselingkuhan.
Perilaku ini tidak memandang status karena hubungan berpacaran atau menikah pun riskan dari hadirnya orang ketiga.