Find Us On Social Media :

Rakernas Perkumpulan Politeknik Swasta: Politeknik Harus Bisa Menjadi Lembaga Pendidikan Berbasis Korporasi

By Grid, Kamis, 4 Agustus 2022 | 20:01 WIB

Ketua Panitia Rakernas Pelita 2022, Eko Prabowo Direktur Eksekutif Pelita Indonesia, Ginanjar Wiro Sasmito Ketua Umum Pelita Indonesia, Akhwanul Akmal Direktur Jendral Pendidikan Vokasi, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. Ketua Pelita Indonesia, Dendi Pratama Sekretaris Pelita Indonesia, Shalfi Andri.

“Semoga apa yang kami rumuskan pada Rakernas ini bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu meningkatkan kualitas politeknik, sesuai dengan tema Rakernas untuk dapat merevitalisasi politeknik berbasis korporasi.”

“Kami berharap dengan revitalisasi yang dilakukan sesegera mungkin bisa membawa politeknik menjadi institusi pendidikan tinggi yang lebih banyak dilirik, baik oleh calon mahasiswa maupun industri yang ingin bekerja sama,” ujar Roy Anthonius Susanto, selaku Direktur MNP.

Reformasi Pendidikan Tinggi Vokasi

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. mengatakan bahwa vokasi selalu berorientasi pada industri dan juga sedang melakukan reformasi dengan mengakomodasi nilai learning according to your passion.

Jika ada mahasiswa senang dengan salah satu bidang keahlian, maka politeknik harus membantunya memperkokoh kompetensinya, sehingga penguatannya diserahkan pada passion masing-masing mahasiswa.

Kiki juga menambahkan bahwa kewajiban masa studi di politeknik akan dihapuskan.

“Kami akan menyerahkan ke politeknik soal kapan mahasiswa bisa lulus. Selama direkturnya bertanggung jawab atas kompetensi lulusannya”

Baca Juga: 18 Mahasiswa UMN Siap Berangkat Ke Beberapa Universitas Terbaik di Luar Negeri Dalam Program IISMA 2022

“Misalkan mahasiswa kuliah 2 tahun, lalu mau melanjutkan studinya dengan magang 2 sampai 3 tahun, maka jika politeknik telah memverifikasi bahwa mahasiswa tersebut telah kompeten, ia tidak perlu lagi menambah masa studinya di kampus,” ujar Kiki.

Ditjen Vokasi dalam Rakernas ini menegaskan bahwa institusi pendidikan tinggi vokasi tidak perlu bersaing universitas yang lebih berorientasi pada bidang akademis. Vokasi, khususnya politeknik harus lebih memfokuskan diri untuk memberikan masyarakat pilihan yang berkualitas.

“Maka tunjukkan bahwa politeknik pun sama berkualitasnya bagi masyarakat. Politeknik juga mengadopsi Program Merdeka Belajar, mengedepankan Project Based Learning, dan kompetens lulusannya harus sesuai dengan industri,” tegas Kiki.

Selanjutnya, di masa depan Ditjen Vokasi akan mencoba untuk mengubah mindset untuk dapa benar-benar menerapkan kemerdekaan belajar. Salah satunya adalah Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang biasanya detail dan pada kegiatan, akan diubah menjadi RPS yang lebih sederhana.