Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID - Sidang lanjutan kasus Medina Zein digelar hari ini, Senin (8/8/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sidang ini terkait dengan kasus pencemaran nama baik dengan pelapor Marissya Icha dan kasus pengancaman dengan pelapor Uci Flowdea.
Menurut Ahmad Ramzy selaku kuasa hukum Marissya Icha dan Uci Flowdea, agenda sidang kali ini adalah pemanggilan saksi.
"Agenda hari ini, sesuai panggilan jaksa, saya, Icha dan Uci dipanggil sebagai saksi dan keduanya adalah pelapor alias korban," kata Ahmad Ramzy ketika ditemui di PN Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2022).
"Jadi hari ini akan mendengarkan kesaksian dari para korban Mbak Uci dan Icha," lanjutnya.
Ahmad Ramzy kemudian menjelaskan bahwa sidang perdana kedua kasus ini sudah diselenggarakan dua minggu yang lalu.
Walau digelar di hari yang sama, kedua sidang ini akan diselenggarakan secara terpisah karena merupakan dua nomor perkara yang berbeda.
"Sidangnya masing-masing, cuma berbarengan hari ini, nomor perkaranya berbeda antara Icha dan Uci," imbuh Ahmad Ramzy.
Sementara itu, Medina Zein disebut akan dihadirkan dalam sidang ini sehingga menjadi kali pertama bagi Icha dan Uchi bertemu dengan terdakwa di persidangan.
"Ini adalah perdana untuk Ica dan Uci, ketemu lagi sama Medina, saya dengar sidangnya berlangsung offline. Terdakwa bisa dihadirkan," tutur Ahmad Ramzy.
Walau akan bertemu dengan Medina lagi, Uci dan Icha mengaku sudah tidak lagi menyimpan dendam terhadap istri Lukman Azhari ini.
Padahal, Uci Flowdea mengaku sempat depresi berat akibat kasus yang menimpanya.
"Mungkin saya lebih enjoy sekarang-sekarang daripada yang kemarin. Karen sudah pasti dan dia sudah ditahan juga, di situ saya ada rasa plong. Sebelumnya saya depresi sangat berat, ketakutan, sekarang sudah mulai membaik," kata Uci
Sedangkan menurut Marissya Icha, walau merasa kasihan, ia mengatakan Medina Zein perlu mendapatkan hukuman atas perbuatannya.
"Saya sebagai wanita dan seorang ibu juga sebenarnya masih ada rasa untuk kasihan tapi setiap perbuatan pasti harus ada ganjarannya," pungkas Marissya Icha.
(*)