Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Komnas HAM telah selesai mendalami hasil tes uji balistik terkait peristiwa penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Menurut pantauan Grid.ID, proses pendalaman hasil tes uji balistik oleh Komnas HAM berlangsung sekitar 5 jam.
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara menjelaskan pihaknya telah memeriksa 5 perangkat menyimpanan rekaman CCTV terkait penembakan Brigadir J.
Di kesempatan ini, Komnas HAM juga menerima tambahan data dari satu buah handphone yang diserahkan Tim Puslabfor Mabes Polri.
"Soal DVR kaitannya dengan rekaman CCTV, ada 5 DVR tadi yang disampaikan info datanya ke Komnas HAM," ujar Beka.
"Ada juga satu handphone yang diberikan, juga keterangan terkait balistik," tambah Beka di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Kini, Komnas HAM telah mengantongi data terkait senjata dan jumlah peluru ketika peristiwa penembakan terhadap Brigadir J terjadi.
"Jadi, jumlah peluru yang sudah diperiksa di lab, kemudian senjata yang digunakan yang sudah diserahkan penyidik ke forensik untuk dicocokkan," ujar Beka.
"Terus data-data lain yaitu GSR atau Gun Shot Residue, serbuk yang setelah ditembakkan itu muncul residunya," jelasnya.
Baca Juga: Irjen FS Ditetapkan Sebagai Tersangka, Begini Kondisi Ibunda Brigadir J, Alami Syok Gegara Hal Ini
Termasuk, soal analisa laboratorium terkait metalurgi, ilmu untuk menentukan komposisi logam dari peluru yang digunakan.