Find Us On Social Media :

Peristiwa Penembakan Brigadir J Makin Terkuak, Komnas HAM Periksa 5 DVR Rekaman CCTV dan Tambahan 1 Handphone

By Annisa Dienfitri, Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:40 WIB

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Komnas HAM telah selesai mendalami hasil tes uji balistik terkait peristiwa penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Menurut pantauan Grid.ID, proses pendalaman hasil tes uji balistik oleh Komnas HAM berlangsung sekitar 5 jam.

Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara menjelaskan pihaknya telah memeriksa 5 perangkat menyimpanan rekaman CCTV terkait penembakan Brigadir J.

Di kesempatan ini, Komnas HAM juga menerima tambahan data dari satu buah handphone yang diserahkan Tim Puslabfor Mabes Polri.

"Soal DVR kaitannya dengan rekaman CCTV, ada 5 DVR tadi yang disampaikan info datanya ke Komnas HAM," ujar Beka.

"Ada juga satu handphone yang diberikan, juga keterangan terkait balistik," tambah Beka di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).

Kini, Komnas HAM telah mengantongi data terkait senjata dan jumlah peluru ketika peristiwa penembakan terhadap Brigadir J terjadi.

"Jadi, jumlah peluru yang sudah diperiksa di lab, kemudian senjata yang digunakan yang sudah diserahkan penyidik ke forensik untuk dicocokkan," ujar Beka.

"Terus data-data lain yaitu GSR atau Gun Shot Residue, serbuk yang setelah ditembakkan itu muncul residunya," jelasnya.

Baca Juga: Irjen FS Ditetapkan Sebagai Tersangka, Begini Kondisi Ibunda Brigadir J, Alami Syok Gegara Hal Ini

Termasuk, soal analisa laboratorium terkait metalurgi, ilmu untuk menentukan komposisi logam dari peluru yang digunakan.

"Di TKP juga ditunjukkin ngecek GSR-nya gimana dan sebagainya, plus residu yang ada dalam tubuh almarhum Yosua maupun Bharada E," tambah Choirul Anam.

(*)