Find Us On Social Media :

Detik-detik Pembunuhan Brigadir J Akhirnya Terungkap Melalui Rekaman CCTV, Pakaian Istri Ferdy Sambo Terlihat Berubah

By Ragillita Desyaningrum, Kamis, 11 Agustus 2022 | 11:16 WIB

Jejak rekaman CCTV yang menguak kasus pembunuhan Brigadi J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat akhirnya terungkap.

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Misteri kasus pembunuhan Brigadir J masih menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia.

Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat sempat disebut tewas karena baku tembak dengan sesama polisi.

Namun, belakangan fakta membuktikan bahwa Brigadir J justru tewas karena dibunuh oleh atasannya, Irjen Ferdy Sambo.

Irjen Ferdy Sambo yang merupakan mantan Kadiv Propam Polri ini pun telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Bahkan, jejak rekaman CCTV kasus pembunuhan Brigadir J ini akhirnya terungkap sehingga semakin menguak fakta baru.

Grid.ID pun telah merangkum jejak rekaman CCTV ini, sebagaimana yang dikutip dari Instagram @infoupdatejateng.

Pukul 15.29 WIB: Ferdy Sambo memasuki rumah pribadinya di Jl Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan dengan mengenakan seragam dinas.

Pukul 15.37 WIB: Tenaga kesehatan terlihat masuk ke rumah pribadi Ferdy Sambo.

Pukul 15.40 WIB: Terlihat mobil APV yang digunakan oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi tiba.

Pukul 15.41 WIB: Putri masuk ke dalam rumah, terlihat mengenakan pakaian sweater hijau dan celana legging hitam. Setelah itu terlihat pula ajudan memasukkan barang ke rumah dan Brigadir J yang mengenakan kaus putih dan celana jeans biru ikut masuk. Putri kemudian melakukan tes swab PCR di teras rumah.

Baca Juga: Timsus Lakukan penggeledahan rumah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Disebut Shock dan Tak Berhenti Nangis

Pukul 15.49 WIB: Masih terekam aktivitas Brigadir J di rumah seperti memasukkan koper ke dalam rumah. Brigadir J dan Bharada E juga terlihat melakukan tes swab PCR lalu keluar dari rumah Ferdy Sambo.

Pukul 17.05 WIB: Putri Candrawathi, masih dengan busana yang sama terlihat berjalan keluar menuju mobil APV.

Pukul 17.10 WIB: Ferdy Sambo terlihat keluar dari rumah lalu menuju mobil SUV hitam.

Setelah itu, terungkap pula CCTV di kompleks Duren Tiga, di mana mobil SUV yang ditumpangi Ferdy dan dikawal oleh motor patwal melewati Jalan Duren Tiga Barat ke arah rumah dinas yang disebut menjadi TKP Brigadir J tewas.

Dalam rentang waktu pukul 17.06 hingga sebelum 17.23 WIB inilah Brigadir J diduga dieksekusi oleh Bharada E atau Richard Eliezer atas perintah Ferdy Sambo.

Pukul 17.23 WIB: Terlihat Putri Candrawathi datang kembali ke rumah pribadinya dengan Ferdy Sambo.

Namun, Putri terlihat mengenakan set piyama dengan celana pendek berwarna hijau yang sangat berbeda dari sebelumnya.

Setelah itu, tidak ada lagi CCTV yang merekam Brigadir J di kediaman rumah pribadi Ferdy dan Putri.

Pukul 18.33 WIB: CCTV merekam mobil dinas Avanza Satreskrim Jakarta Selatan melintas di Jalan Duren Tiga Utara 1 arah ke TKP.

Terlihat juga mobil Pajero Provost diikuti ambulance, mobil Avanza hitam dan Grand Vitara Provost yang melintas di Jalan Duren Tiga Utara mengarah keluar dari Kompleks Polri.

Baca Juga: Ingin Ungkap Kasus Seterang-terangnya, Timsus Polri Olah TKP 4 Hari Berturut-turut hingga Lakukan Pemeriksaan Langsung ke Jambi

Perjalanan iring-iringan dari TKP ke RS Polri juga terekam oleh CCTV dari 7 titik yang 3 di antaranya ada di tempat penitipan motor samping PGC dan JPO halte busway Kramat Jati.

Pukul 20.16 WIB: CCTV merekam rombongan mobil Pajero Provost, ambulance, Avanza hitam dan Grand Vitara Provost memasuki area RS Polri. Jasad Brigadir J diduga dibawa oleh salah satu mobil ini dan masuk ke area parkir RS Polri Kramat Jati.

Dari rekaman CCTV yang terkumpul pun bisa diketahui bahwa Brigadir J hanya terlihat di rumah pribadi Ferdy Sambo yang berada di Jalan Saguling, Duren Tiga.

Tidak ada rekaman CCTV Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri pada tanggal 8 Juli 2022 di rumah dinas yang berada di kompleks Polri Duren Tiga alias tempat Brigadir J dinyatakan tewas karena baku tembak.

(*)