Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Marcel Radhival atau yang biasa dikenal dengan nama Pesulap Merah belakangan bikin heboh para dukun seluruh Indonesia karena ucapannya yang menyebut bahwa dukun adalah pelaku penipuan dan pelecehan.
Pesulap Merah juga membongkar kedok para dukun yang menurutnya hanyalah sebuah trik buatan.
Gus Samsusudin seorang praktisi pengobatan supranatural sekaligus pemilik Padepokan Nur Dzat Sejati mejadi salah satu orang yang namanya ikut disinggung oleh Pesulap Merah.
Menanggapi hal tersebut, Gus Samsudin mengatakan bahwa ilmu yang dimiliki oleh Pesula Merah dan dirinya sangat berbeda.
Sehingga dalam hal ini, Pesulap Merah tidak bisa mengkritiknya karena dasar ilmu yang keduanya terapkan 180 derajat bertolak belakang.
Menurut Gus Samsudin, Pesulap Merah merupakan seorang pesulap yang mempelajari trik-trik untuk mengelabuhi penonton.
Dimana trik-trik tersebut digunakan hanya untuk hiburan semata.
Berbeda dengan dirinya yang memiliki dasar ilmu Al-Hikmah dalam menjalani praktek pengobatan kepada para pasiennya.
Apalagi Gus Samsudin sudah menjalani praktek ini sejak lama dengan begitu banyak pasien yang berhasil sembuh melalui pengobatan ini.
"Background saya dengan Pesulap Merah ini sudah berbeda."
"Beliau dari pesulap yang biasa melakukan trik tipuan untuk hiburan."
"Kalau saya dari Al-Hikmah tentu ini ilmunya sudah berbeda," tutur GUs Samsudin, dikutip dari YouTube Hitz Infotainment, Kamis (11/8/2022).
Gus Samsudin pun kembali meminta kepada Pesulap Merah agar dirinya dapat membuktikan dengan benar apakah praktek yang dijalani padepokan miliknya mengandung unsur penipuan.
"Beliau sudah menuduh saya melakukan penipuan, saya ingin tahu siapa yang saya tipu," tegas Gus Samsudin.
Lebih lanjut, Gus Samsudin mengatakan bahwa padepokan miliknya hingga kini masih terus beroperasi.
Apa yang dituduhkan Pesulap Merah padanya, tidak mempengaruhi kinerja padepokan Nur Dzat Sejati sama sekali.
Akan tetapi, pihaknya diminta untuk melengkapi beberapa surat izin demi keperluan legalitas.
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya masih mengurus surat izin mendirikan bangunan, bukan soal izin praktek.
"Sebenarnya bukan ditutup ya, dikondisikan dan ada surat terbuka dari bupati yang menyatakan bahwa boleh dilanjutkan pengobatan asalkan perizinannya semuanya sudah diselesaikan."
"Saya izinnya bukan gak ada hubungannya dengan kesehatan, tapi belum ada izin mendirikan bangunan, itu nanti diurus dulu."
"Bukan dicabut, tetapi ditambahkan," papar Gus Samsudin.
(*)