Find Us On Social Media :

'Caranya Kurang Sopan' Aksi Gibran Lepas Masker Paspampres Dikritik Warganet, Sang Walikota Solo Beri Tanggapan Menohok

By Citra Widani, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 10:17 WIB

Gibran Rakabuming marah dengan oknum Paspampres yang tega pukuli sopir truk di Solo.

Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma

Grid.ID - Aksi Gibran Rakabuming Raka melepas masker Paspampres saat sedang berbicara di depan awak media sempat dikritik warganet. 

Beberapa di antaranya merasa jika apa yang dilakukan Gibran tidaklah sopan, mengingat Paspampres adalah profesi penting yang dihormati. 

Salah seorang pengguna media sosial Twitter @rudisarupa mengatakan kepada Gibran bahwa Paspampres harus tetap dijaga wibawanya terlepas dari kesalahan mereka. 

Tak disangka Gibran langsung merespon komentar tersebut dengan jawaban yang menohok. 

Ia membalas langsung cuitan tersebut dengan mengatakan bahwa wibawa yang harus dijaga dalam hal ini adalah korban. 

"Tapi caranya melepas masker Paspampres menurut saya kurang sopan Pak Wali @gibran_tweet, marah boleh, tapi ingat, mereka itu tentara loh, harus tetap di jaga wibawanya," tutur @rudisarupa. 

"Maaf. Justru wibawa korban yang harus saya jaga," jawab Gibran, dikutip dari Twitter @gibran_tweet, Sabtu (13/8/2022). 

Sebagaimana diketahui bahwa Paspampres bernama Hari Misbah itu telah memukuli seorang supir truk di Jalan Ahmad Yani, Perempatan Grimulyo, Kota Solo, Jawa Tengah tak jauh dari rumah Gibran.

CCTV yang berada di sekitar lokasi pun telah merekam kejadian tersebut dengan begitu jelasnya. 

Hal ini membuat Gibran merasa amat sangat malu dan merasa perlu meminta pertanggung jawaban kepada Paspampres terkait untuk meminta maaf di depan publik. 

"Kejadiannya juga dekat rumah saya, bayangno aku isin banget (bayangkan aku malu banget)."

Baca Juga: Hatinya Panas Lihat Warganya Dipukuli, Gibran Rakabuming Naik Pitam hingga Nekat Tarik Masker Oknum Paspamres yang Tega Pukul Sopir Truk di Solo: Dia Sudah Memukuli Warga Saya

"CCTV sudah saya pegang, jelas banget kejadiannya, kasar banget," ungkapanak Presiden Joko Widodo itu. 

Gibran mengatakan bahwa kasus ini belum selesai meskipun yang bersangkutan telah meminta maaf di depan publik. 

Ia merasa jika Hari Misbah perlu dihukum oleh komandannya karena baru merasa bersalah ketika kejadian ini viral. 

Apalagi kala itu Hari Misbah sedang tidak bertugas mengawal siapapun, sehingga tidak ada alasan dirinya bisa melukai warga. 

"Kalau bagi saya belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral, mereka nggak minta maaf."

"Kalau saya nggak terima warga digituin, dia nggak salah kok. Paspampres juga dalam posisi tidak mengawal siapa-siapa."

"Kalau saya nggak terima warga digituin. Tugasku ngelindungi warga, urusannya Paspampres dengan komandan."

"Tidak ada harapan. Itu sanksi urusan komandan, tanggung jawab saya melindungi warga yang dipukul," tutur Gibran, dikutip dari Tribun Solo.com.

Lebih lanjut, Gibran mengatakan bahwa dirinya akan berusaha untuk terus mendengar segala aduan masyarakat Solo baik itu secara langsung atau melalui media sosial. 

"Semua laporan warga saya terima. Kebetulan di post di Twitter txtdrberseragam dan viral," tandasnya. 

 (*)