Find Us On Social Media :

Digeruduk Persatuan Dukun Indonesia Gara-gara Bikin Job Sepi, Pesulap Merah Ungkap Awal Mula Memilih Bongkar Trik Klenik

By Novia, Minggu, 14 Agustus 2022 | 20:32 WIB

Marcel Radhival atau Pesulap Merah

Laporan Wartawan Grid.ID, Novia

Grid.ID - Sosok pria bernama Marchel Radhival atau akrab disebut Pesulap Merah kini sedang viral jadi sorotan.

Akibat membongkar trik-trik klenik atau perdukunan, Pesulap Merah justru diserang para dukun.

Pesulap Merah, dianggap telah membuat para dukun di Indonesia sepi job.

Membagikan membongkar tipu daya para dukun, Pesulap Merah sampai dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Sebagaimana diketahui, laporan itu dilayangkan sekelompok orang yang mengaku sebagai dukun Indonesia.

Kabarnya, Pesulap Merah dilaporkan atas dugaan pelanggaran UU ITE.

Para dukun mengaku profesinya dicemarkan karena konten yang dibuat Marchel Radhival di Youtubenya.

Sementara dikutip dari YouTube dr Richard Lee, Pesulap Merah kini buka suara.

Terkait konten yang ia buat, Pesulap Merah mulai aktif membuat dan membongkar trik perdukunan sejak 2016 silam.

"Dari awal ngajarin trik sulap, terus mikir kok cuma sulap doang ya yang dibongkar, kenapa kok perdukunan gak ada," jelas Pesulap Merah seperti dikutip Grid.ID, Minggu (14/8/2022).

"Kenapa orang-orang kok gak pada berani speak up perdukunan," lanjutnya.

Melihat banyak orang yang tidak berani membongkar trik perdukunan, Pesulap Merah pun merasa terpanggil.

Baca Juga: Pesulap Merah Pertanyakan Laporan Persatuan Dukun Indonesia ke Polres Jaksel yang Merasa Profesinya Dilindungi UU: Undang-Undang yang Mana?

Tak hanya sekedar membongkar, Pesulap Merah rupanya telah mempelajari secara detail trik-trik tersebut.

Bahkan, ia mengaku memiliki beberapa sertifikasi yang menunjang keahliannya.

Pesulap Merah mengaku memiliki beberapa sertifikat hipnotis dan mengikuti workshop pengembangan diri.

Semua pendidikan itu ia dapatkan secara informal.

Pesulap Merah akui tak suka pendidikan secara formal.

"Aku kurang suka yang formal gitu. Kebetulan saya tipikal orang yang kurang suka harus berangkat jam sekian, pulang jam sekian," pungkasnya.

(*)