Find Us On Social Media :

Kembangkan Program Eduwisata Malam GLOW, Kebun Raya Bogor Lanjutkan Penelitian Demi Menjaga Konservasi Tumbuhan dan Sejarah Budaya Sunda

By Grid, Rabu, 17 Agustus 2022 | 14:09 WIB

Kebun Raya Bogor kembangkan Eduwisata Malam

Grid.ID – Mengacu kepada surat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nomor B-2406/III.5/DI.03.01/7/2022 tentang Informasi Hasil Kajian Analisa ALAN (Artificial Light at Night) dengan cahaya buatan pada program GLOW Kebun Raya sudah dilakukan selama enam bulan atau fase T0 dan T1, maka tahapan riset selanjutnya adalah fase T2 agar hasil penelitian lebih komprehensif diperlukan elemen manusia yang hadir didalamnya.

Pada tahapan riset T2 ini Kebun Raya mengundang pengunjung secara terbatas untuk melengkapi hasil kajian secara komprehensif, jadi tidak benar adanya penjualan tiket pada tahap ini.

Beredar info dijualnya tiket setelah kami konfirmasi ternyata itu bukan tiket tetapi struk pembayaran stall makanan di kebun raya dan gelang tanda registrasi.

GLOW berlanjut sebagai bagian dari lanjutan riset dengan mengundang pengunjung secara terbatas dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa, keluarga, anak didik dan dari kalangan akademisi sampai individu dari berbagai profesi.

Jumlahnya pun dibatasi maksimal 500 orang setiap malamnya.

Oleh sebab itu aktifitas Kebun Raya malam dilakukan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu untuk kebutuhan riset, durasinya hanya 3 jam mulai pukul 19.00 wib sampai dengan pukul 22.00 wib dan luasan area Glow di dalam kebun raya hanya 3% dari total luasan Kebun Raya Bogor seluas 87 hektare.

Selama riset fase T2 berlangsung tidak ada tiket yang harus dibayar oleh pengunjung, sebab ini merupakan bagian dari program (CSR) Corporate Social Responsibility PT Mitra Natura Raya sebagai mitra kebun raya untuk masyarakat umum dan warga Bogor khususnya.

Silahkan warga Bogor yang ingin mengetahui program pendidikan kebun raya di malam hari dapat hadir langsung pada hari jumat-minggu.

Adapun hasil riset T0 dan T1 disampaikan tidak ada dampak yang merusak tumbuhan di kebun raya oleh Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan BRIN Dr. Andes Hamuraby Rozak, namun demikian tahapan T2 dengan menghadirkan elemen manusia di dalamnya perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil riset yang lebih komprehensif dari peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

Peneliti BRIN telah menyampaikan langsung hasil riset tahapan T0 dan T1 kepada Walikota Bogor Bima Arya bahwa sampai dengan riset tahapan T1 hasilnya tidak ada dampak pengaruh yang signifikan terhadap pohon-pohon yang disinari oleh cahaya buatan.

Baca Juga: Taman Cantik Dalam Rumah Kaca, Pengunjung Kebun Raya Bedugul Bali Kini Bisa Menikmati Indahnya Taman Tematik Eka Karya

Munculnya polemik dari sekelompok orang yang mengatasnamakan budayawan sangat tidak beralasan, beredarnya narasi miring dari kelompok Aliansi Budayawan mengatakan GLOW adalah tempat Dugem, mengundang kemaksiatan, beredarnya minuman alkohol, tentu itu tidak benar.

GLOW merupakan wisata edukasi pengetahuan hayati dan sejarah Kebun Raya Bogor dibalut dengan teknologi yang mengandung pesan kuat menjaga konservasi tumbuhan, sejarah serta budaya Sunda yang dipadukan dengan komunikasi digital visual agar diminati oleh generasi muda sekarang tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur kearifan lokal budaya tatar Sunda.

Narasi GLOW tidak lepas dari lima pilar Kebun Raya, yaitu konservasi, edukasi, wisata alam, jasa lingkungan, dan penelitian yang sesuai dengan tugas dan fungsi kebun raya itu sendiri, bahkan didalamnya muncul simbol-simbol kearifan lokal yang sangat kuat seperti alunan kacapi suling, visual senjata kujang maung bodas, bahkan di Taman Astrid menampilkan asal muasal sejarah Kebun Raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi.

Kebun Raya Bogor bahkan telah memberikan ruang ekspresi kepada para budayawan yang memiliki karya, untuk setiap akhir pekan mereka tampil, ada jaipong, kacapi suling, reog, tarawangsa, karinding dan sebagainya.

Pada tanggal 19-21 Agustus 2022 akan dilaksanakan gelaran Festival Pencak Silat Seni Tradisi Kebun Raya Cup yang pertama di Kebun Raya Bogor, ini merupakan komitmen PT. Mitra Natural Raya untuk melestarikan pencaksilat sebagai budaya bangsa Indonesia. GM Coorporate Communication dan Security PT MNR, Zaenal Arifin mengatakan, pembukaan GLOW yang sudah dua minggu dilakukan ini, terkait lanjutan riset yang dilakukan oleh peneliti BRIN.

Wisata edukasi malam kebun raya GLOW dibuka dengan menghadirkan pengunjung dalam jumlah terbatas untuk melengkapi riset secara komprehensif dari peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sejak dua minggu dilaksanakannya fase penelitian T2 oleh peneliti Badan Inovasi Riset Nasional (BRIN), Kebun Raya mengundang secara berkala para budayawan untuk melihat langsung GLOW, hasilnya apa yang ada di dalam tidak seperti yang di beritakan.

"Ternyata setelah saya melihat langsung GLOW di Kebun Raya malam hari, sama sekali tidak ada menjual minuman keras, yang ada hanya minuman bajigur, wedang uhuk dan minuman hangat jahe merah, selain itu kental sekali dengan nuansa budaya tatar sunda," kata Abah Haris Oray pelaku seni budaya lengser Kota Bogor.

Pelajar sekolah yang hadir di wisata edukasi malam GLOW pun sangat antusias menikmati setiap zona untuk berfoto di lokasi yang sangat instagramable.

Baca Juga: Festival Pencak Silat Seni Tradisi Kebun Raya Bogor Cup I, Yuk Ikut Keseruannya Bareng Padepokan Se-Jawa Barat!

“Program edukasi wisata Kebun Raya Malam GLOW sungguh menarik dan ramah anak sehingga anak-anak bisa belajar mengenal tumbuhan yang berada di setiap zona."

"Bagus banget, banyak spot foto yang Instagramable,” Ujar Indah, mahasiswi Universitas di Kota Bogor.

Setiap pengunjung yang hadir akan mendapatkan gelang registrasi yang digunakan selama berada di dalam kebun raya pada malam hari, diberlakukan sistem tap in dan tap out untuk memonitor jumlah pengunjung yang masuk dan keluar, ini adalah bagian dari SOP pengamanan GLOW.

Pengamanan didalam sangat ketat security akan terus mengawasi pergerakan pengunjung melalui cctv room control dimana puluhan kamera cctv tersebar disetiap daerah yang dilintasi pengunjung, selain itu juga pengamanan didalam melibatkan unsur keamanan wilayah dan pengamanan VVIP. Narasi yang menyatakan bahwa Program edukasi Kebun Raya Malam adalah kegiatan yang menyalahi ketentuan wilayah PAM Ring 1 dan mengabaikan marwah Kebun Raya dengan kegiatan dugem, peredaran alkohol, asusila dan lain sebagainya tentunya tidak benar. “Program Kebun Raya Malam merupakan bagian dari upaya Kebun Raya memberikan informasi edukasi konservasi tumbuhan, sejarah dan budaya Indonesia dengan pola komunikasi visual di malam hari."

"Ini adalah sebuah inovasi yang dilakukan untuk menyesuaikan jaman yang semakin maju agar generasi muda kembali mencintai Kebun Raya Bogor dan tetap menghormati kearifan lokal nilai-nilai luhur Budaya tatar Sunda,” Ujar Zaenal Arifin, GM Corporate Communication PT Mitra Natura Raya.

Baca Juga: Main Gobak Sodor hingga Ular Tangga Raksasa, Begini Serunya Acara Hari Anak Nasional di Kebun Raya Purwodadi

(*)