Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Innalillahi, kabar duka tengah menyelimuti keluarga Arumi Bachsin karena ayah Emil Dardak meninggal dunia.
Ayah Emil Dardak meninggal dunia pada Sabtu (20/8/2022) dalam kecelakaan lalu lintas di jalan tol Trans Jawa di ruas Pemalang-Batang, Jawa Tengah.
Ayah Emil Dardak meninggal dunia ketika dilarikan ke rumah sakit usai insiden kecelakaan tersebut.
Kepergian Achmad Hermanto Dardak tentu membawa duka yang mendalam bagi keluarga.
Arumi Bachsin sebagai menantu pun turut mengungkapkan kepiluan atas kepergian sang ayah mertua di Instagram pribadinya.
Melansir dari post yang diunggah di Instagram pribadinya pada Sabtu (20/8/2022), Arumi Bachsin memajang potret Achmad Hermanto sembari menuliskan pesan pilu.
Arumi Bachsin juga memohon doa atas kepergian sang ayah mertua.
"A great man, Father, husband and friend. Achmad Hermanto Dardak," tulis Arumi Bachsin.
"Mohon doa terbaik untuk ayahanda kami, agar mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amin YRA," sambungnya.
Ayah Emil Dardak yang bernama Achmad Hermanto Dardak itu meninggal dunia dalam perjalanan usai menghadiri seminar terkait pemindahan ibukota negara di Semarang, Jawa Tengah.
Hermanto meninggalkan seorang istri bernama Sri Widayatie.
Ia juga meninggalkan tiga orang anak, yakni Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jawa Timur), Amila Alistiawati, dan Eron Ariodito.
Selama hidupnya, Hermanto ternyata sudah memiliki nama di dunia pemerintahan dan keinsinyuran.
Selanjutnya melansir dari TribunJatim.com, berikut profil Achmad Hermanto Dardak yang dirangkum oleh Grid.ID.
Yang pertama, Achmad Hermanto Dardak lahir di Trenggalek pada 9 Januari 1957 dari pasangan KH Mochamad Dardak dan Siti Mardiyah.
Hermanto diketahui menempuh studi jurusan Teknik Sipil di ITB dan melanjutkan kariernya sebagai PNS di Kementerian Pekerjaan Umum.
Semasa perjuangannya mengemban amanah sebagai PNS, Hermanto dipercaya untuk memegang jabatan Kepala Biro KLN di usia 38 tahun.
Berikutnya, Hermanto turut diamanahi untuk menjadi Dirjen Penataan Ruang sekaligus berperan besar dalam kelahiran UU Penataan Ruang 2007.
Hermanto juga sempat menduduki posisi Dirjen Bina Marga dengan beberapa perannya seperti menyelesaikan pembangunan jembatan Suramadu serta mengatasi banjir tol Bandara Soetta dengan pembangunan jalur tol elevated.
Tak berhenti di situ, pada periode Presiden SBY tahun 2009-2014, Hermanto dipercaya untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum.
Dalam kepemimpinannya, ia menginisiasi berbagai rintisan infrastruktur seperti bendungan hingga jalan tol trans Sumatera.
Setelah menjabat sebagai wakil menteri, Hermanto mengemban tugas khusus untuk mendirikan Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) di bawah Kementerian PUPR.
Hermanto yang merupakan lulusan doktor dari University of New South Wales Australia sukses menjadi orang Indonesia pertama yang mendapat penghargaan bergengsi di ranah internasional.
Hermanto memperoleh penghargaan Professional of the Year dari International Road Federation.
Hermanto diketahui juga menjadi ketua organisasi permukiman internasional EAROPH serta memimpin REAAA (Road Engineering Association for Asia dan Australiasia).
Selain di dunia pemerintahan, Hermanto juga memiliki citra baik di dunia keinsinyuran.
Hermanto memperoleh amanah sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia periode 2015-2018.
Pada jabatannya ini, Hermanto turut berperan dalam melahirkan UU Keinsinyuran dan pembangunan menara Persatuan Insinyur Indonesia (PII).
Dari segala prestasi dan pengabdiannya untuk dunia pemerintah, Hermanto mendapat penghargaan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2014 silam.
Saat ini, Hermanto tengah mengemban amanah sebagai ketua tim pengarah pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Kementerian PUPR dan berperan menentukan titik nol IKN.
(*)