Grid.ID – Pasangan Mona Ratuliu dan Indra Brasco kini telah dikaruniai 5 orang anak.
Mona Ratuliu juga selama ini dikenal publik melalui gaya parenting yang ia terapkan untuk anak-anaknya.
Akan tetapi, belum lama ini ada kabar kurang mengenakan dari keluarga Mona Ratuliu.
Melalui unggahan terbarunya di Instagram pada Senin (15/8/2022), Mona Ratuliu mengungkapkan jika anak perempuannya yang bernama Mima Shafa sempat mengalami depresi.
Awalnya melalui media sosial, Mima Shafa menyebut jika ia mengalami depresi karena menjalani masa yang sulit.
Mima Shafa mengaku jika sudah mengalai depresi hampir 7 tahun lamanya.
Bahkan remaja tersebut mengaku sampai harus dirawat lantaran kesehatan mentalnya terganggu.
Tentu, sebagai ibu Mona Ratuliu kemudian memberikan respon yang bijak.
Pada unggahan Instagramnya, Mona memberikan pesan yang menyentuh untuk dirinya dan para orang tua.
Dalam foto tampak presenter tersebut tengah mencium pipi anak perempuannya.
Mona Ratuliu kemudian berpesan pada orang tua agar jangan mengabaikan perasaan anak-anak yang sedang mengalami depresi.
Lebih lanjut Mona Ratuliu kemudian menyebutkan kemungkinan faktor-faktor yang membuat anak-anak mengalami depresi.
Adapun faktor yang berpengaruh terhadap depresi yang dialami anak yakni dari segi genetik, hormon, ataupun ada pemicu dari luar seperti lingkungan sekitar seperti keluarga.
Dalam kesempatan itu juga Mona berharap agar banyak orang tua dan keluarga memberikan dukungan terhadap anak-anaknya yang mengalami depresi.
Sebagai informasi, Davina Shava Felisa atau yang kerap disapa Mima Shafa adalah anak pertama dari Mona Ratuliu dan Indra Brasco.
Kini usia Mima Shafa sudah menginjak 19 tahun dan sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah dan mengambil jurusan psikologi.
Sebelumnya Mona merasa tak menyangka bahwa anaknya yang masih muda sudah mengalami depresi.
Ia juga berharap semoga sang anak lekas pulih dari depresi yang dialami.
“Jangan abaikan perasaan anak kita, depresi itu nyata dan nggak hanya terjadi sama orang yang beban masalahnya berat saja."
"Ada faktor genetic dan biologi yang bisa mempengaruhi juga. Bisa jadi ada trigger (pemicu), riwayat keluarga, dan gangguan hormon, masalah biologi, dan gangguan kimi otak."
"Kadang-kadang ini adalah perjalanan seumur hidup, jangan lelah untuk rutin ke psikolog dan psikiater” tulis Mona Ratuliu.
Tonton video selengkapnya di chanel Youtube Grid.ID !
(*)