Para ibu yang bersedia akan menerima pembayaran ketika anak ke-10 mereka mencapai usia satu tahun.
Syarat lainnya, mereka juga hanya akan menerima uang tunai jika semua anak mereka masih hidup.
Beberapa pengecualian berlaku termasuk jika anak terbunuh dalam konflik atau serangan teroris.
Sebagai informasi, Rusia mengalami penurunan populasi yang tajam yang mencapai rekor baru pada Juli tahun ini.
Pada tahun 2021, populasi negara itu akan menyusut dari 146 juta menjadi 145,3 juta, setara dengan sekitar 57.000 orang per bulan, menurut surat kabar Rusia, The Moscow Times.
Ini menjadikannya tren penurunan populasi tertinggi selama beberapa dekade terakhir dengan tingkat penurunan hampir dua kali lipat sejak 2021.
Demografi dari Institut Nasional Studi Demografi, Alain Blum mengatakan, Moskow terjerumus ke dalam krisis demografi yang serius setelah runtuhnya Uni Soviet.
"Untuk pertama kalinya dalam catatan, angka kematian Rusia secara signifikan melebihi angka kelahirannya, yang menyebabkan penurunan populasinya," tandas Blum.
Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul
Viral Wanita di Rusia Akan Diberi Uang Rp 230 Juta oleh Putin, Asal Bersedia Melahirkan 10 Anak
(*)