Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus kematian Brigadir J kini mulai menemui titik terang.
Ya, hingga kini sebanyak 5 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Kamis (25/8/2022), kasus ini memang telah melalui skenario panjang.
Awalnya, Brigadir J dilaporkan oleh istri Irjen Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi atas dugaan pelecehan seksual.
Hal itu juga disebut sebagai biang dari insiden baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J.
Tak lama kemudian, Bharada E pun ditetapkan sebagai tersangka.
Namun, belakangan diketahui bahwa Irjen Ferdy Sambo merupakan dalang di balik meninggalnya sang ajudan.
Satu per satu fakta pun akhirnya terkuak ke publik.
Diketahui ia telah menembak mendiang di rumah dinasnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta.
Tak hanya itu, ia juga memerintahkan bawahannya, Bharada E untuk menembak mendiang.
Hingga kini kasus itu pun masih dalam proses penyidikan.
Baru-baru ini, ustaz kondang Abdul Somad pun sampai ikut buka suara.
Melalui unggahan di akun Instagram @rumpi_gosip, potongan video saat ustaz Abdul Somad menanggapi kasus Brigadir J pun diunggah.
Ya, ia ikut menanggapi kasus kematian polisi itu yang kini sudah mulai menemui titik terang.
Meski tersangka telah merancang skenario yang cukup rapi, nyatanya kasus ini terkuak ke publik.
"Kenapa bisa muncul? Kenapa tidak tertutupi?" ujar Ustaz Abdul Somad.
"Padahal semua seperti sudah berkolaborasi indah," lanjutnya.
Bahkan, Ustaz Abdul Somad menilai konferensi pers yang dilakukan polisi sempat tertata dengan baik.
Kendati begitu, kebenaran mengenai kematian Brigadir J pun akhirnya tetap terungkap.
"Dengan konferensi pers yang sempurna, perfect," sambungnya.
"Kenapa bisa batal itu semua?" tanyanya.
Abdul Somad pun menilai jika kasus besar ini terungkap berawal dari jeritan hati ibunda Brigadir J yang ingin melihat jenazah anaknya di dalam peti.
Seperti yang diketahui, awalnya pihak keluarga tidak diperbolehkan untuk membuka peti jenazah mendiang.
"Karena ada seorang ibu yang menjerit, dia minta itu peti dibuka," tuturnya.
(*)