Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, kasus kematian Brigadir J memasuki babak baru.
Ya, atasan Brigadir J yakni Ferdy Sambo pun menjalani sidang kode etik pada Kamis (25/8/2022) lalu.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Sabtu (27/8/2022), sidang kode etik itu dipimpin oleh Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Komjen Ahmad Dofiri.
Dalam sidang itu, Ferdy Sambo akhirnya diberhentikan secara tidak hormat.
Hal itu dibacakan oleh Komjen Ahmad Dofiri.
"Pemberhentian tidak dengan hormat atau PTDH sebagai anggota Polri," kata Komjen Ahmad Dofiri.
Tak hanya itu, ia juga dijatuhi sanksi etik lantaran dinilai melakukan perbuatan tercela dan sanksi administratif.
Sanksi administratif tersebut berupa penempatan khusus selama 40 hari.
Sedangkan, Putri Candrawathi sendiri juga sempat muncul ke publik.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Sabtu (27/8/2022) Putri diperiksa pada Jumat (26/8/2022).
Ia diperiksa selama 12 jam dengan dicecar 80 pertanyaan.
Kuasa hukum Putri Candrawathi yakni Arman Hanis mengatakan bahwa kliennya mengaku sebagai korban tindakan asusila.
Baca Juga: Usai 12 Jam Diperiksa, Pemeriksaan Putri Candrawathi Dihentikan hingga Pekan Depan
"Kurang lebih ada 80-an (pertanyaan). Ibu PC juga menjelaskan dalam pemeriksaan bahwa beliau adalah korban tindakan asusila atau kekerasan seksual dalam perkara ini, itu dalam BAP disampaikan seperti itu," jelasnya.
Kasus kematian Brigadir J ini pun masih terus didalami.
Sedangkan, pihak keluarga Brigadir J pun mengaku ingin segera bertemu dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Dikutip Grid.ID dari TribunWow.com pada Sabtu (27/8/2022), bibi mendiang yakni Roslin mengungkap bahwa pihak keluarga sangat berharap agar istri Ferdy Sambo bisa berkata jujur.
Ia meminta agar Putri membuka seterang-terangnya mengenai kasus ini.
Pasalnya, menurut Roslin, kejujuran Putri bisa membongkar kasus ini.
"Kami sangat mengharapkan kejujuran Ibu Putri, karena melalui kejujuran dialah, kasus ini secepatnya akan terungkap kebenarannya," ujarnya.
Keluarga pun ingin datang ke Jakarta untuk mengikuti proses persidangan kasus kematian Briagdir Nofriansyah Josua Hutabarat itu.
"Kami akan menghadiri semuanya (sidang)," lanjutnya.
Selain itu, Roslin juga mengungkap bahwa pihaknya sangat ingin menemui Ferdy Sambo dan sang istri.
Pihak keluarga pun ingin menemui tersangka dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J yang ternyata adalah atasannya sendiri.
"Kalau bisa langsung ke Jakarta, biar bisa kami melihat wajahnya Ibu Putri Sambo dan juga Bapak Ferdy Sambo," ujarnya.
Baca Juga: Pemeriksaan Putri Candrawathi Ditunda, Dilanjutkan pada Rabu Mendatang
(*)