Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kecelakaan maut baru-baru ini terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
Ya, tepatnya di Jalan Sultan Agung Km 28,5 Kelurahan Kota Baru, Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Kecelakaan nahas itu terjadi pada Rabu (31/8/2022) siang hari.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Kamis (1/9/2022), kecelakaan itu terjadi lantaran sebuah truk kontainer tiba-tiba menabrak sebuah halte bus.
Hal itu diungkap oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman.
"(Awalnya) menabrak halte dan orang yang sedang menunggu di halte," ujarnya.
Akibatnya, tiang provider telekomunikasi di sebelahnya pun roboh dan menimpa pengendara lain.
Kecelakaan ini menimbulkan 30 korban jiwa.
Sedangkan, 10 di antaranya meninggal dunia.
Kecelakaan ini terjadi persis di depan Sekolah Dasar.
Sehinga, banyak siswa SD yang juga menjadi korban dalam kejadian nahas ini.
Kecelakaan yang terjadi di siang hari ini pun sempat disaksikan oleh banyak orang.
Dikutip Grid.ID dari TribunBekasi.com pada Kamis (1/9/2022), situasi saat kecelakaan itu terjadi pun diungkap oleh warga sekitar, yakni Heri (30).
Dirinya menyebut bahwa banyak orang yang langsung histeris dan berteriak.
"Posisi saat itu saya lagi di dalam kantor," ujarnya.
"Nah itu dengan kayak suara tabrakan gitu. Enggak lama dengar teriak warga. Pada histeris gitu minta tolong, langsung saya lihat," lanjutnya.
Heri mengungkap bahwa kecelakaan itu terjadi bersamaan dengan jam pulang sekolah anak SD.
Sehingga banyak siswa SD yang berada di lokasi kejadian.
Heri bahkan sempat mendekat untuk menolong dua orang korban yang merupakan siswa SD.
"Saya juga sempat itu menolong anak SD dua orang, itu laki-laki. Mereka itu kejepit pagar besi," jelasnya.
"Karena kan saat itu memang lagi jam pulang sekolah, kondisinya anak itu luka-luka," sambungnya.
Tak hanya itu, Heri pun sempat akan menolong korban lain.
Namun, ia diperingatkan warga lantaran tiang di sebelah halte tersebut ambruk.
"Pas kita mau menolong itu, warga teriak, itu tower mau jatuh. Nah jadi tower itu ambruk enggak langsung," kata Heri.
"Jadi agak lama terus miring pelan-pelan, terus ambruk timpa mobil," sambung dia.
(*)