Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Selama ini, kita menggunakan minyak bumi untuk bahan bakar berbahagi aktivitas.
Selain bahan bakar kendaraan, minyak bumi juga bisa dimanfaatkan sebagai Liquified Petroleum Gas atau gas LPG, bahan pembuat plastik atau karet, bahan bakar mesin jet.
Siswa kelas 4 SD tema 2 akan belajar tentang proses terbentuknya minyak bumi.
Yuk, simak penjelasan tentang proses terbentuknya minyak bumi berikut.
Mengutip Kompas.com, minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang menopang aktivitas manusia modern.
Minyak bumi ditambang dari bawah permukaan bumi berupa minyak mentah dengan warna bervariasi, yaitu hitam, coklat, kuning, merah, dan lainnya.
Kemudian dilansir Grid.ID dari Bobo.id, kita perlu tahu bahwa minyak bumi terbentuk dari cairan di laut yang mengandung karbon dan hydrogen.
Laman National Geographic menyebut bahwa minyak bumi mentah terbentuk dari cairan berwarna hitam yang mengandung karbon dan hidrogen.
Faktanya cairan-cairan hitam tersebut sebagian besar berasal dari zaman Mesozoikum atau sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Disebut salah satu bahan bakar fosil, ternyata sebagian besar unsur minyak bumi berasal dari fosil hewan dan tumbuhan yang mati jutaan tahun lalu, loh.
Lantas, bagaimana cara terbentuk minyak bumi?
Menurut Energy Education, diperkirakan cadangan minyak bumi yang ada di dunia adalah sebagai berikut:
- 70 persen terbentuk pada Zaman Mesozoikum (252 hingga 66 juta tahun yang lalu)
- 20 persen terbentuk pada Zaman Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu)
- 10 persen terbentuk pada Zaman Paleozoikum (541 hingga 252 juta tahun yan lalu)
Adapun proses pembentukan minyak bumi berasal dari alga, plankton, dan makhluk hidup lainnya yang terbawa ke laut dan akhirnya tenggelam.
Kemudian, sisa-sisa organisme hidup itu menumpuk di dasar laut purba, terkubur, dan membentuk sedimen organik.
Sedimen sendiri merupakan batuan yang terjadi karena proses pengendapan materi akibat tenaga dari alam.
Setelah itu, bakteri akan mengurai setiap zat yang ada pada sedimen organik di lautan menjadi material dengan karbon dan hidrogen.
Nah, temperatur dan tekanan yang tinggi mengakibatkan batuan sedimen tersebut mendestilasi atau menyuling sisa bahan organik dan mengubahnya menjadi minyak bumi.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa jenis minyak bumi berdasarkan umum dan letak kedalamannya, yaitu young-shallow, old-shallow, young-deep, dan old-deep.
Ada beberapa negara penghasil minyak bumi yang utama di dunia, yaitu Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Rusia.
Apa dampak emisi minyak bumi?
Emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan minyak bumi mencapai sepertiga dari total emisi global.
Semua penggunaan minyak bumi yang berlebihan ini membahayakan, apalagi permintaan terhadap minyak bumi juga terus meningkat.
Sebab teknologi kendaraan yang semakin banyak menyebabkan permintaan bahan bakar juga terus naik.
Pembuatan plastik yang digunakan manusia sehari-hari pun menggunakan bahan petrokimia, yang berasal dari minyak dan gas.
(*)