Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Isu adanya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terharap istri atasannya, Putri Candrawathi kembali mencuat.
Sebelumnya, polisi telah mengumumkan jika laporan Putri terkait dengan dugaan pelecehan itu telah dihentikan.
Bukan tanpa sebab, hal itu dikarenakan tidak ditemukan adanya tindak pidana.
Namun, baru-baru ini isu itu bak hidup kembali.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Sabtu (3/9/2022), Ketua Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Ahmad Taufan Damanik memaparkan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang dilakukan belum lama ini.
Taufan mengatakan bahwa saat itu ART Ferdy Sambo yakni Kuat Maruf mengaku ada pelecehan seksual.
Selain itu, ia juga mengungkap bahwa ART yang bernama susi mengetahui bahwa Putri Candrawathi tengah menangis.
"Dipanggil lah Kuat (Ma'ruf). Kuat mengaku bahwa ada kekerasan (seksual). Kemudian pulang tanggal 8 (Juli 2022). Ibu ketemu suaminya, FS," ujarnya.
Taufan bahkan juga menilai jika pengakuan Vera Simanjuntak, kekasih Brigadir J mengenai ancaman pembunuhan justru memperkuat kesaksian.
"(Kata Vera) 'kenapa?'. (Dijawab Brigadir J) 'karena kalau naik ke atas, lantai 2, ibu sakit. Makanya aku diancam mau dibunuh dia'. Dalam rekonstruksi kan ada yang dia dikejar-kejar pakai pisau itu. Jadi justru Vera pun akan memperkuat kesaksiannya itu," jelasnya.
Taufan pun juga meminta agar dugaan ini didalami oleh polisi.
"Kalau perlu pakai lie detector segala macam. Justru rekomendasi kami itu (menelusuri isu pelecehan seks) ingin mencari kebenaran sesungguhnya," jelasnya.
Hal itu nyatanya justru membuat pihak keluarga kecewa.
Dikutip Grid.D dari TribunWow.com pada Sabtu (3/9/2022), bibi Brigadir J yakni Roslin Simanjuntak pun tegas membantah bahwa keponakannya melakukan pelecehan.
Ia mengungkap bahwa dirinya sangat tahu betul siapa sosok keponakannya itu.
Bahkan, Brigadir J bak sudah menganggap Putri Candrawathi sebaga ibunya sendiri.
Sehingga, Roslin menilai sangat mustahil jika Brigadir J tega melecehkan perempuan yang ia anggap sebagai ibunya.
"Kami tahu anak kami siapa, kami tahu anak kami perilakunya kek mana (bagaimana-red). Apalagi Ibu Putri ini sudah dianggap orangtuanya ya," kata Roslin.
Roslin juga berani menjamin bahwa pelecehan itu tidak mungkin terjadi pada Putri.
Ia percaya jika Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tidak mungkin tega melakukan hal itu.
"Kami tahu sikap anak kami dari kecil, kami tahu dan pahami, kami jamin tidak akan ada pelecehan kepada Ibu Putri," jelasnya lagi.
Tak hanya itu saja, Roslin juga mengungkap ucapan Putri Candrawathi pada ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.
Roslin mengungkap bahwa saat itu Putri Candrawathi menganggap Brigadir J sebagai anaknya meski ia bukan ibu kandungnya.
"Dia sangat menghormati Ibu Putri, dia sering bercerita bahwa Ibu itu baik, dan Ibu itu juga pernah meminta pada ibu almarhum, bahwa ibu yang melahirkan tapi dia yang punya anak," kata Roslin.
"Dia menganggap Yosua sebagai anak dan Yosua menganggap Ibu Putri, dan Pak Sambo sebagai komandan, sebagai orang tua," lanjutnya.
Roslin kembali menegaskan bahwa keponakannya tidak mungkin berbuat hal tercela itu pada Putri.
"Tidak mungkin dia berbuat begitu pada orangtuanya, dan kami tahu sifat anak kami bagaimana," pungkasnya.
(*)