Melansir eva.vn (12/12/2021), Ketika keluarga ibunya dituduh melakukan korupsi, kejahatan serius di Thailand, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti masih berusia 9 tahun.
Di usia yang masih muda, sang pangeran berpisah dengan ibunya yang harus meninggalkan istana.
Putri Srirasmi mengubah namanya menjadi Busaba Suwadee dan diberi gelar 'Thanpuying', penghargaan tertinggi untuk rakyat jelata setelah gelarnya dicopot.
Tetapi karena bukan lagi keluarga kerajaan, tetap saja ia harus meninggalkan istana dan putra tercinta.
Dengan dicopotnya gelar kerajaan Putri Srirasmi dan ia menjadi rakyat jelata, artinya kedudukannya dalam monarki Thailand pun dianggap lebih rendah dari putranya.
Jika suatu saat ia bertemu dengan sang putra, maka ia tetap harus tunduk kepada putranya seperti warga negara lain untuk memberi penghormatan.
Maka, sebuah momen mengharukan terjadi ketika Pangeran Dipangkorn bersimpuh untuk terakhir kali dsebelum gelar sang ibu dicopot.
Dalam gambar langka yang ditangkap wartawan, tampak sang pangeran membungkuk kepada ibunya di atas tikar.
Potret itu membuat banyak tercengang dan ikut merasakan kesedihan.
Pangeran yang saat itu masih terlalu muda untuk memahami segala situasi, tampak menatap ibunya dengan mata sedih.