Grid.ID - KB spiral mungkin menjadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri yang ingin menunda punya anak.
Sebenarnya KB spiral menjadi pilihan kontrasepsi yang aman bila dilakukan dengan tepat serta rutin melakukan pemeriksaan.
Namun seorang ibu harus mengalami nasib mengerikan akibat KB spiral tembus ke perutnya.
Saat melakukan pemeriksaan rutin, ia baru tahu KB spiral sudah pecah berkeping-keping.
Mirisnya, pecahan itu mengenai organ tubuhnya.
Akibatnya jari-jari wanita itu menghitam.
Dokter pun syok saat melihat kondisi organ intim pasiennya.
Dikutip Gridhealth.ID, kejadian ini dialami wanita berusia 25 tahun.
Melansir dari Fox News, wanita bernama Smith itu mulai menggunakan KB Spiral ini enam minggu setelah kelahiran putrinya pada 2014.
Namun keputusan ini malah membuatnya kehilangan indung telur, rahim hingga jari kakinya setelah alat IUD masuk ke dalam perutnya.Ginekolog yang menangani Smith sudah menyarankan untuk melakukan pemeriksaan tahunan.Akan tetapi pada 2017 dokter menemukan ada kejanggalan dari alat kontrasepsi yang dipakainya.Smith pun melakukan USG untuk mengetahui di mana lokasi KB Spiral tersebut.
Hal itu lantaran sang ginekolog tidak dapat menemukannya saat pemeriksaan."Suatu saat di bulan November saya di tempat kerja mulai merasakan sakit yang tajam di sisi kanan bawah perut saya dan yang pertama terpikir apakah ini IUD?” tulis Smith.Ia pun langsung ke ruang gawat darurat ketika semakin memburuk."Ia bilang saya harus dioperasi. Saya bertanya, bagaimana mereka mengeluarkannya, dan dia bilang mereka akan memotong tepat di bawah pusar dan menggunakan endoskopi," lanjutnya.Smith pun menerima kabar bahwa KB spiralnya pecah berkeping-keping hingga masuk ke livernya.
Setelah menjalani operasi, Smith kemudian diperbolehkan untuk pulang.Namun dia harus kembali dilarikan ke rumah sakit."Saya mengalami perdarahan dalam," kata Smith."Setelah operasi, ibu saya diberitahu bahwa ketika mereka mengoperasi, indung telur saya hitam dan mereka harus melakukan histerektomi. Setelah operasi saya mengalami syok septik hingga saya berada di ICU selama beberapa minggu," terangnya.
Pada saat itu, Smith mengatakan organ-organ tubuhnya mulai gagal berfungsi, dan dia ditempatkan di ventilator.Sementara itu, dikutip Grid.ID dari Sonora.id, Smith mengatakan bahwa jari-jarinya kemudian tampak menghitam."Pada akhir minggu ketiga saya di rumah sakit, sensasi kembali ke tangan saya sementara jari-jari kaki saya mulai menghitam akibat nekrosis, kematian jaringan karena kehilangan aliran darah," tulis Smith pada Facebook-nya.Kondisi tersebut tentunya membuat Smith berat karena ia harus mengamputasi jari-jari kakinya akibat KB Spiral.“Pada 2 Februari, hampir dua bulan setelah operasi pertama, saya akhirnya dipulangkan dengan prognosis yang membayangi saya selama berbulan-bulan: Ketika saya merasa siap, saya harus kembali untuk menghilangkan semua jari kaki di kaki kiri saya dan ujung jari kaki kanan saya," tulisnya.
Smith merasa bahwa kondisi ini kemungkinan diakibatkan oleh IUD yang dimasukkan pada uterusnya masuk ke perut lantaran pemulihan rahim mendorongnya ke atas atau pengetatan otot-ototnya selama setiap siklus menstruasi memaksa perangkat itu ke atas.Akibat dari kondisi jari kakinya yang harus diamputasi, Smith tak bisa lagi kembali ke sekolah dan harus merelakan kehilangan pekerjaan paruh waktunya.
Alat Kontrasepsi yang Paling Aman Digunakan
Sebelum memutuskan untuk KB, diskusikan dulu dengan dokter atau bidan, metode kontrasepsi apa yang cocok untuk.
Terlebih jika masih menyusui.
Setiap wanita punya kecocokan sendiri terhadap alat kontrasepsi, namun berikut adalah 3 jenis kontrasepsi yang bisa dipilih pasca persalinan.
1. Kondom
Kondom bisa dibilang adalah alat kontrasepsi yang paling dikenali banyak orang.
Selain itu, kondom juga mudah didapatkan.
Di supermarket ataupun minimarket sekarang bisa didapatkan kondom dengan banyak variasi dan juga ukuran.
Harganyapun murah.
Kondom terbukti 98% efektif mencegah kehamilan.
2. Pil KB
Metode kontrasepsi setelah melahirkan ini mudah dilakukan.
Karena yang kita butuhkan hanyalah meminum pil KB tersebut setiap hari pada waktu yang sama.
Pil KB menurunkan resiko kanker endometrium dan tumor ovarium.
Juga tidak mengganggu hubungan seksual.
Berbeda dengan kondom yang kadang membuat pemakai menjadi tidak nyaman.
3. IUD (Intrauterine Devices)
Jangka waktu pemakaian yang lama, yaitu 8 tahun.
Setelah 8 tahun, tentunya IUD ini perlu diganti dengan IUD yang baru supaya tidak menimbulkan masalah.
Tidak memerlukan perawatan.
Hanya saja, sebagai wanita, setiap tahunnya kita diwajibkan untuk melakukan pap smear test yang berguna untuk melihat ada atau tidaknya sel abnormal didalam organ kewanitaan.
Tidak ada efek samping hormonal.
Berbeda dengan pil KB, IUD bukanlah kontrasepsi hormonal yang bisa mengakibatkan efek samping pada kondisi dan siklus haid anda.
Hal ini juga berarti, kita bisa subur dan hamil lagi begitu IUD dilepas.
(Grid.ID/Hana Futari)
Artikel in telah tayang di Grid.ID dengan judul KB Spiral yang Dipakainya Masuk ke Perut, Beberapa Organ Wanita Ini Alami Kematian Jaringan
(*)