Menurutnya, dalam khazanah ilmu arkeologi, artefak keramik mempunyai peranan khas yang penting.
Dibandingkan dengan jenis-jenis artefak lainnya, keramik Cina dianggap memiliki beberapa kelebihan, salah satunya adalah keramik bisa memberi informasi tentang “waktu” atau masa pembuatannya.
“Seorang Arkeolog akan sangat “bahagia” bila bisa menemukan bahkan hanya serpihan keramik sekalipun.
Selain bisa memberi informasi tentang masa, juga bisa memperlihatkan latar belakang budaya, tradisi, fungsi, dan sebagainya,” katanya.
Adanya pameran ini pun disambut baik Budayawan Sindhunata.
Ia merasa pameran foto dari dokumentasi bersejarah orang-orang Singkawang di Bentara Budaya Yogyakarta dirasa tepat dan sejalan dengan eksistensi Bentara Budaya.
Sepanjang keberadaannya selama 40 tahun, Bentara Budaya berkeprihatinan untuk memamerkan banyak hal yang sering terlupakan dalam percaturan masyarakat atau pementasan seni dan budaya.
Pameran dari sebagian dokumentasi “Memoar Orang-orang Singkawang” berisi foto-foto yang telah dikumpulkan sejak tahun 2009, menceritakan kembali kisah, kenangan dan sejarah kelompok etnik Cina yang tak lelah-lelahnya berjuang untuk mempertahankan dan menunjukkan eksistensinya.
Sebuah perjuangan sulit dari kelompok etnik minoritas yang terus berusaha mempertahankan diri, seni, budaya dan kehidupannya, juga kelangsungan ekonominya.
Baca Juga: Merenungkan Dinamika dan Perubahan Dalam Pameran 'Homo' di Bentara Budaya Yogyakarta
Bahkan mampu memperlihatkan siapa dirinya, sampai akhirnya diakui juga ciri khasnya.
“Semua ini membuktikan bahwa multikulturalisme dan pluralisme sungguh masih berhak hidup dan akan terus hidup di bumi Nusantara yang tercinta,” ujarnya.