Di mana kejadian bermula tatkala sang anak diberikan serbuk putih oleh tukang sapu dan dipaksa untuk meminumnya.
Setelahnya, korban dibawa ke gudang kemudian mulutnya dilakban dan kakinya diikat.
"Setelah itu digendong, dibawa ke gudang. Saat di gudang, tukang sapunya berhenti di depan gudang.
Keluar kepala sekolah dari gudang. Kepala sekolah jaga gudang.
Si tukang sapu masuk ke gudang, letakkan anak tadi ke atas meja di dalam gudang.
Setelah itu tukang sapu keluar jaga gudang sama kepala sekolah tadi. Pimpinan sekolah masuk dan akhirnya terjadi pelecehan," ungkap ibu korban.
Kasus tersebut pun sebenarnya sudah dilaporkan Imelda ke pihak kepolisian sejak 10 September 2021 lalu.
Namun sampai saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan oknum kepala sekolah yang dimaksud juga tak ikut tercatut.
Hanya tukang sapu dan staf administrasi saja yang baru tercatut.