Di mana kini makam tersebut telah ditumpuk dengan jenazah lainnya.
"Adik aku namanya Dendi meninggal dunia saat usia 4 tahun aku kelas 2 SD."
"Kakak ipar aku meninggal setelah seminggu melahirkan anaknya, makamnya nggak ada karena dimakamkan di tempat umum."
"Akhirnya tidak memperpanjang sewa si makam tersebut akhirnya hilang, mana kita kan patok doang gitu."
"Akhirnya aku mikir yaudah lah aku cari tanah ada lumayan bagus pemandangan bagus banget," imbuh Irfan Hakim.
Tak sedikit rekan-rekannya yang mengira bahwa tanah besar dengan pemandangan indah yang telah dibeli Irfan Hakim adalah untuk pembangunan vila.
Padahal, tanah tersebut dibelinya sebagai makam untuknya dan keluarga kelak.
Bahkan Irfan juga telah membagi posisi makam satu persatu secara berurutan.
"Banyak temen-temen yang bilang ini buat villa, nggak nggak ini buat rumah masa depan."
"Udah ketahuan akan dimana-dimananya, jadi udah tertata rapi,"paparnya.
(*)