"Kami pergi ke 'Action Stations' pada pukul 4.30 sore dan melihat Battle Cruiser beraksi di depan kami di haluan kanan. Beberapa kapal penjelajah lainnya menembaki haluan pelabuhan. Saat kami datang, "Singa" yang memimpin Battle Cruiser kami, tampaknya terbakar di sisi pelabuhan, tapi itu tidak serius," tulisnya sebagaimana dipublikasikan laman resmi Kerajaan, royal.uk.
Menjadi Raja Secara Tidak Terduga
Kembali dikutip dari royal.uk pada artikel yang berbeda, George VI menjadi Raja secara tak terduga setelah saudaranya turun takhta, Raja Edward VIII, pada Desember 1936.
Raja George VI bekerja keras untuk beradaptasi atas takhta yang tiba-tiba dia duduki.
Dilindungi oleh alam dan keyakinan agama yang mendalam, ia dibantu istrinya, Lady Elizabeth Bowes-Lyon dalam menjalankan pekerjaannya.
Raja George VI melakukan Kunjungan Kenegaraan ke Prancis pada tahun 1938.
Raja George VI juga mengunjungi Kanada dan Amerika Serikat pada tahun 1939, raja Inggris pertama yang memasuki Amerika Serikat.
Prestasi terbesarnya datang selama Perang Dunia Kedua.
Ketika Istana dibom sembilan kali selama perang, alih-alih mengungsi, ia justru tetap tinggal di Istana Buckingham.
Dia dan istrinya, Ratu Elizabeth, mengunjungi daerah-daerah yang dibom parah di East End of London dan di tempat lain di negara itu.