Di sana mereka diterima oleh Sultan Hamengku Buwono IX di Keraton Yogyakarta.
Kurang lebih 400 prajurit keraton dalam pakaian seragam tradisional, lengkap dengan senjata mereka yang beraneka ragam, menyambut kedatangan tamu agung dari Inggris tersebut.
Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip lalu menuju Bali.
Mereka berdua melihat berbagai seni tari dan kesenian kriya, serta beristirahat di Istana Tampaksiring.
Dari Bali, Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip memilih berlayar menuju Jakarta.
Ketika berlayar, kapal pesiar yang ditumpangi Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip dikawal oleh 2 kapal perang, yaiut HMS HMS Argonaut dan KRI Samadikun, lalu berlabuh di Pelabuhan III Samudera Pura, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ratu Elizabeth II disambut wakil presiden saat itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX begitu berlabuh di Tanjung Priok
Pasangan ini kemudian disambut Presiden Soeharto dengan upacara resmi kebesaran militer.
Bisa dikatakan, lawatan ini juga merupakan peristiwa sejarah dan penting, yang kemudian membuat hubungan bilateral Inggris-Indonesia menjadi lebih dinamis, kuat, maju, berkembang, dan hingga terbangunnya kemitraan strategis.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul, Cerita Pertemuan Ratu Elizabeth dan Soeharto Tahun 1974, Sang Ratu Sampai Bawa Kapal Pesiar Mewah