Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Artis cantik ini pernah merasakan pahitnya kehilangan.
Betapa tidak? Dirinya mendadak harus menerima kenyataan jika sang suami meninggal dunia.
Bahkan, ia menyaksikan langsung saat sang suami terjatuh dari tangga dan tergeletak di lantai.
Dikutip Grid.ID dari TribunSeleb pada Selasa (13/9/2022), sosok artis cantik itu pun awalnya mengira jika sang suami hanya bercanda.
Padahal, saat itu sang suami mengalami kejang usai jatuh ke lantai.
Sang suami yang meninggal dunia pada 21 Desember 2018 lalu itu pun diketahui mengidap infeksi otak.
Kemudian, penyakit itu menyebar dan menjadi infeksi paru-paru.
"Karena infeksi otak sebenarnya. Itu infeksi paru-paru bukan awalnya," jelasnya.
"Awalnya infeksi otak, turun kesadaran, maka melebarkan infeksi paru-paru," lanjut dia.
Melihat secara langsung saat sang suami meninggal dunia, artis cantik itu pun bak mengalami mimpi buruk di sepanjang hidupnya.
"Jadi begitu 21 Desember 2018, orang segede itu jatuh, aku bercanda. Ternyata pas aku balikin, kejang," ujarnya.
"Itu kayak mimpi buruk yang enggak habis-habis," jelasnya.
Sosok artis cantik itu adalah Intan RJ.
Dikutip Grid.ID dari GridPop.id pada Selasa (13/9/2022), Intan mengungkap bahwa awalnya ia memendam semua kesedihan itu.
"Ya semua aku rasakan, karena aku enggak sharing sama orang lain. Aku pendam sendiri," jelasnya.
Satu tahun berlalu, Intan pun masih merasakan trauma.
Bahkan, pada 2020 lalu, Intan pun datang ke makam sang suami dan menangis di atas pusaranya.
"Sebulan lalu aku datang ke makam almarhum benar-benar tiga jam cuma nangis, ngobrol, curhat tentang keseharian dan perkembangan anak-anak," ungkap Intan.
"Aku jadi kayak sharing yang kami lakukan ketika nggak ada almarhum, ya udah aku lepasin semua di situ, tiga jam aku nangis," lanjutnya.
Bak kehilangan arah usai sang suami meninggal dunia, Intan pun sempat merasa dirinya tak waras.
"Makanya aku mikir ini aku waras apa enggak," kata Intan.
Bahkan, sejak saat itu, pemilik nama lengkap Intan Ratna Juwita itu pun kerap berkonsultasi pada psikolog dan dokter jiwa.
Namun, dirinya bersyukur lantaran tindakan yang ia lakukan itu bukanlah tanda bahwa dirinya tak waras.
Melainkan hal itu sebagai bentuk ekspresi kehilangan yang begitu mendadak.
"Nah jadi sekarang aku harus beradaptasi tanpa ada almarhum," kata Intan.
"Nah itu yang harus banget aku jalani," sambungnya.
(*)