"Paling tinggi itu 3,8 juta," ungkapnya.
Motif IS melakukan aksi ini selama setahun ini karena masalah ekonomi.
Melansir Kompas.com, ada teori yang menjelaskan mengapa seseorang percaya dengan praktik perdukunan dan ilmu gaib.
Jennifer Whitson, psikolog dari University of Texas, mengatakan bahwa manusia memang tak bisa terlepas dari kepercayaan akan takhayul dan cerita lama.
Mempercayai takhayul, kekuatan gaib, dan hal mistis semacamnya membuat manusia merasakan kesenangan dari menemukan sesuatu yang tidak bisa dipecahkan.
Otak manusia disebut memang selalu berusaha mencari jawaban dan makna di balik peristiwa yang terjadi.
Kepercayaan pada paranormal dan dukun ini dipercayai menjadi semacam perisai untuk mencari jawaban, misalnya saja saat terjadi kematian, kehilangan pekerjaan, bencana alam, penyakit, dan sebagainya.
"Ini adalah keadaan yang tidak menyenangkan," ungkap Whitson.
"Saat kita tidak dapat mengendalikan situasi, kita akan mengaitkannya dengan hal-hal di sekitar kita," lanjutnya.
Adam Waytz di Northwestern University di Illinois menjelaskan bahwa fenomena mempercayai dukun dan paranormal ini bisa dikaitkan dengan anthropmorphism.
Anthropomorphism adalah pandangan terhadap makhluk bukan manusia yang memiliki kemampuan seperti manusia.
Contohnya saja seperti adanya roh saat badai yang bisa menyebabkan sakit, atau saat dahan pohon menyentuh daun jendela, kita berpikir ada hantu yang ingin mengirimkan pesan.
Atau bahkan kemampuan makhluk ghaib untuk menggandakan uang hingga pesugihan, hingga tubuh ketempelan yang menyebabkan sakit.
Baca Juga: Viral Video ASN Tendang Motor Wanita di Sinjai, Ternyata Ini Sosok Pelaku dan Perilakunya di Kantor
"Manusia menciptakan kepercayaan pada hantu karena manusia tidak percaya bahwa alam semesta itu tanpa tujuan," kata Waytz.
(*)