Meski tak mempunyai komputer, Prihatin akui bahwa putranya MAH memiliki satu ponsel.
Namun, ia mengaku tak memiliki jaringan internet di rumahnya yang berlokasi di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Madiun.
Menurut Prihatin, MAH juga merupakan sosok yang cenderung pendiam dan jarang mengeluh.
Anak kedua dari tiga bersaudara tersebut bahkan mencoba hidup mandiri dengan tidak merepotkan kedua orang tua.
Berdasarkan kepribadian putranya itu lah, Prihatin percaya bahwa MAH bukan hacker Bjorka seperti yang diduga pihak kepolisian.
Sementara itu, pihak kepolisian hingga saat ini masih mendalami kasus penangkapan MAH yang diduga sebagai hacker Bjorka.
(*)