Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID- Baru-baru ini, Nikita Mirzani kritik habis-habisan jurnalis Najwa Shihab yang singgung soal polisi hedon.
Tak hanya mengkritik, Nikita Mirzani juga menantang Najwa Shihab lakukan ini usai singgung soal polisi hedon.
Seperti diketahui, sebelum dikritik Nikita Mirzani, Najwa Shihab memang sempat membahas soal polisi hedon.
Dalam pernyataanya, wanita yang akrab disapa Nana itu menyentil polisi yang hobi pamer kemewahan.
“Kemaren kan sempat ramai Citayam Fashion Week, sekarang tuh ramai Police Fashion Week. Jadi sambungan dari ramai-ramainya kasus Ferdy Sambo, itu kemudian juga orang akhirnya melihat polisi ini tuh nggak malu dan sungkan mempertontonkan kemewahan, gaya hidup hedon,” kata Najwa Shihab dilansir dari Youtube Najwa Shihab, Kamis (15/9/2022).
Tak hanya itu, Nana juga terkejut dengan aksi seorang istri polisi yang tak ragu memamerkan hidup mewah di media sosial.
“Ada istri Kapolres tuh yang enggak malu pamer di Instagram lagi naik sepeda harganya Rp 300 juta,” kata Najwa Shihab.
“Dan akhirnya ramai juga lagi konferensi pers kasus Sambo, salah satu petinggi Polri-nya itu tampil dengan baju mewah. Itu kalau nggak salah sempat ramai di Twitter baju Burberry yang udah dicek-cek, secara netizen kita lincah banget,” tutur Najwa Shihab.
Najwa lantas menyingung soal gaji dan tunjangan polisi yang digaji dari pajak uang negara.
“Maksudku problemnya adalah ketika pejabat-pejabat ini, yang kita tahu gaji lu tuh berapa, tunjangan lu tuh berapa, dan gak matching gaya hidup mewahnya dengan pendapatan mereka. Jadi kan wajar orang bertanya-tanya, halal gak sih duit lu?,” tuturnya.
Siapa sangka, pernyataan Najwa itu justru langsung disentil habis oleh Nikita Mirzani.
Menurut ibu tiga anak itu, Najwa tak semestinya memberi pernyataan demikian lantaran dianggap menyudutkan institusi kepolisian.
“Dear Mba Nana yang smart, boleh juga dong saya berpendapat sama seperti mba Nana yang menggebu-gebu membicarakan tentang kepolisian RI," tulis Nikita Mirzani di Instagram @nikitamirzanimawardi_172 pada Jumat (16/9/2022).
“Harusnya saya dong yang nyolot tentang kepolisian Indonesia karena saya yang sering dikerjain, ditahan, dan digerebek polisi," tuturnya.
Nikita pun menegur Najwa yang semestinya memakai kata 'oknum polisi' dalam pernyataanya.
Pasalnya, Nikita menyebut tak semua polisi hidup mewah bahkan ada yang harus kelilit utang pinjol.
"Sebagai jurnalis mba Nana tidak boleh menyerang pribadi kepolisian. Kenapa mba Nana enggak bilang oknum aja kenapa harus global menyebutkan institusinya," ujarnya.
"Kalau berani kenapa enggak sebutin aja langsung nama oknum yang katanya hedon, enggak semua loh begitu."
“Masih ada juga ibu bayangkari yang kelilit pinjol, apa Mba Nana enggak kasihan, mbak Nana yang baik pintar dan dielukan netizen,” jelasnya.
Nikita Mirzani lantas menanyakan alasan Nana kerap mengkritisi instansi kepolisian.
Ketimbang membahas polisi, Nikita Mirzani meminta agar Nana membahas soal program kerja Gubernur DKI Jakarta.
"Mba Nana kenapa sih kok nyolot banget sama kepolisian? Emang mba Nana sudah pernah tersakiti seperti saya?”.
Baca Juga: Nikita Mirzani Dilaporkan oleh Shandy Purnamasari Atas Dugaan Pencemaran Nama Baik!
“Saran dari saya Mbak Nana, gimana kalau komentarin pembangunan Gubernur Jakarta yang sudah habis masa jabatannya, sudah beres apa belum” tulisnya.
“Dahla Mbak Nana jadi jurnalis independent aja, jangan kesannya pilih-pilih yang mau dikomentarin,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nikita beranggapan bahwa sah-sah saja polisi tampil mentereng.
Nikita Mirzani berpikiran bahwa mungkin polisi tersebut memiliki pekerjaan sampingan yang tidak diketahui publik.
“Mba nana saya mau tanya deh, emang gaboleh ya polisi punya pekerjaan sampingan dan punya banyak uang. Dan kalau polisi keturunan orang kaya, juga gak boleh ya pakai pakaian bagus? Apa harus ngegembel bajunya compang camping?” terang Nikita.
Di akhir kalimatnya, Nikita meminta agar Najwa Shihab lebih teliti dalam memilah-milah kalimat apalagi saat memberi pernyataan.
“Ingat saya tidak perlu diladenin oleh Nana, di sini saya juga punya hak sebagai warga negara untuk berpendapat."
“Mba nana lebih pintar dari saya, harusnya lebih pilih-pilih lagi kata-katanya,” tuturnya.
(*)