Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan isu pernikahan Cita Citata dan Didi Mahardika.
Ya, Cita Citata diisukan akan melangsungkan pernikahan pada Kamis (15/9/2022) lalu.
Dikutip Grid.ID dari TribunSeleb pada Sabtu (17/9/2022), tak hanya itu, pernikahan itu pun diisukan ditunda.
Kepala KUA Cilandak Barat, Bunyamin pun mengungkap bahwa Cita Citata tidak bisa hadir lantaran ada urusan yang penting.
"Karena Mbak Cita Rahayu tidak bisa datang dari Bandung, ada urusan yang tidak bisa ditinggalkan," jelasnya.
Mengenai pernikahan itu, Bunyamin belum mengetahui secara pasti kapan akan dilaksanakan.
"Insya Allah kalau sudah ada pelaksanaannya, tadi disampaikan juga bahwa Pak Mahardika dan Mbak Cita sendiri akan mengundang teman-teman," lanjutnya.
Tak hanya itu, Bunyamin bahkan menyebutkan bahwa buku nikah keduanya pun sudah jadi.
"Sudah, karena sekarang kalau menikah itu, sesaat setelah menikah, harus diberikan buku nikahnya," jelasnya.
Namun, isu pernikahan itu pun justru dibantah oleh Cita Citata.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.TV pada Sabtu (17/9/2022), sahabat Cita Citata yakni Yunanto mengatakan bahwa kabar pernikahan yang akan dilangsungkan pada Kamis (15/9/2022) itu hanyalah hoaks.
"Memang benar rencana menikahnya bener. Tapi kalau nikah hari ini nggak bener itu hoaks," jelasnya.
Sedangkan, Cita Citata pun mendadak menuliskan curahan hatinya di akun Instagram pribadi @cita_citata.
Ia menuliskan kalimat agar ia dan Didi Mahardika semakin sabar.
"Semoga kesabaran kita makin bertambah ya sayang," tulisnya.
Pedangdut kondang itu pun juga menuliskan mengenai orang yang dzalim.
"Makin banyak orang yang dzalim semakin diperkuat ilmu ikhlas kita," lanjutnya.
Ia juga menuliskan perihal Allah yang Maha Tahu.
"Gusti Allah enggak tidur," lanjutnya.
Tak hanya itu saja, Cita juga menuliskan mengenai kejahatan yang terjadi.
"Kadang kejahatan terjadi karena ada kesempatan," tulisnya.
"Tapi negara kita kan negara hukum, ada hukum alam, hukum negara, dan hukum sosial (sanksi sosial)," lanjutnya.
"Wait and see," pungkasnya.
(*)