Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Majunya teknologi tentu mempermudah kehidupan manusia.
Kini kemajuan teknologi pun menghadirkan berbagai profesi baru yang mendulang banyak cuan.
Hadirnya aneka platform dan aplikasi membuat manusia semakin mudah bersosialisasi hingga membagikan ide kreatif mereka.
Salah satu profesi yang muncul di era digital ini adalah konten kreator.
Banyak yang mencoba peruntungan menbuat aneka konten kreatif untuk dibagikan di aplikasi seperti Youtube, TikTok, Facebook, hingga Instagram.
Tak sedikit yang mendulang rezeki setelah membuat konten di berbagai aplikasi ini.
Seperti halnya penduduk desa ini yang mayoritas warganya berprofesi sebagai konten kreator.
Dilansir Grid.ID dari TribunStyle.com pad Sabtu (17/9/2022), penduduk desa ini semuanya menyandang gelar sebagai Youtuber.
Konten yang sering mereka buat adalah konten komedi dan juga balapan.
Desa ini bahkan dijuluki sebagai desa Youtube karena sekitar 1000 dari 3000 penduduknya berprofesi sebagai Youtuber.
40 kanal Youtube yang dijalankan oleh warga desa ini memang mendulang banyak views dan memiliki banyak subscriber.
Desa Tulsi, di negara bagian Chhattisgarh, Rajpur, India ini produktif membuat konten Youtube.
Terekam pula aktifitas warga desa itu saat sedang membuat video.
Tampak seseorang mengemudikan traktor dan sebagian anak berlari-larian.
Drone juga digunakan untuk mengambil sudut gambar yang lebih baik.
"Seperti yang Anda lihat di setiap lokasi di desa kami, penduduk dari segala usia adalah seniman. Kami memproduksi video untuk YouTube," papar Chetan Nayak.
"Karena itu, semua orang menyebut desa kami 'Desa YouTube'," sambungnya.
Adhitya Vaghil mengungkap bahwa warga di desa ini memiliki banyak kanal Youtube pribadi.
"Kami memproduksi video komedi, program berdasarkan lagu dan video balap. Hampir semua jenis seniman ada di desa ini," ujar Adhitya.
Youtuber termuda di desa itu diketahui berusia 15 tahun, sementara Youtuber paling tua seorang nenek berusia 85 tahun.
Mereka memperoleh adsense hingga 2 dan 3 kali lipat dari pekerjaan mereka sebelum jadi Youtuber.
Melansir Kompas.com, di Indonesia juga terdapat desa yang mayoritas penduduknya menjadi Youtuber.
Kampung Youtuber ini terletak di Bondowoso Jawa Timur.
Imam Januar, salah satu penggerak Kampung Youtuber menyebut bahwa himpitan ekonomi membuatnya mencari pekerjaan sampingan.
"Tahun 2017 itu ekonomi saya drop, akhirnya saya ingin cari sampingan,” kata Imam.
Ia pun mencoba belajar membuat video di Youtube meski harus belajar secara otodidak.
Imam pun memperoleh buah manis usahanya di bulan ke sembilan setelah menghasilkan uang Rp 45 juta.
"Itu awalnya saya tidak percaya, itu kan nilai di akun YouTubenya,” tambah Imam.
“2018 saya terus mencoba untuk lebih tekun,” sambungnya.
Awalnya banyak warga yang mengira bahwa ia pesugihan dan memelihara tuyul.
Namun setelah banyak Youtuber kota lain yang datang ke Imam untuk belajar, pemuda sekitar pun tergerak mengikuti aksi Imam jadi Youtuber.
"Saya dibilang korupsi hinggga pelihara tuyul,” kata Imam.
(*)