Baca Juga: Dikenal Sebagai Penyanyi, Kini Keisya Levronka Alih Profesi Sebagai Pamain Film
"Pertama kalinya aku ke psikolog kemarin. Ke psikolog bukan hal yang salah kan."
"Aku cuma ngecek kayak ini ada apa sih, kenapa sama aku. Ternyata jatuhnya trauma."
"Tiap nyanyi yang orangnya (penontonnya) dikit aku nggak papa aku masih aman, aku tenang. Ketika ketemu orang banyak karena aku selalu bacaain asumsi mereka, comment mereka jadinya ke bawa ke alam bawah sadar,"ujar Keisya.
Usai kontrol ke psikolog, Keisya pun diberikan beberapa tips agar dirinya bisa tenang dan fokus saat bernyanyi di panggung.
"Dia kasih tips gimana tenanginnya, gimana fokusnya," tutur Keisya.
Keisya pun membeberkan alasan mengapa ia kerap menangis usai peristiwa ini terjadi.
Selain karena menyesali kesalahannya saat menyanyi, yang membuat Keisya semakin sakit adalah kedua orang tua.
Ia tak kuasa melihat kedua orang tuanya menangis melihat hujatan membanjiri media sosialnya.
"Aku nangisnya karena (diri) aku, selain karena aku merasa gagal membawakan lagu aku sendiri," ungkap Keisya.
"Kedua karena orang tuaku, orang tuaku aktif banget kan sosmed. Selalu mereka bacaain comment. Mereka pernah nge-pap tiba-tiba nangis karena bacain comment yang buat aku yang bully-bully."
"Itu yang paling aku tangisin karena lihat orang tua nangis," ungkap Keisya.
(*)