Kendati begitu, ia pun mengungkap jawabannya ketika mendapat pertanyaan nyelekit tersebut.
"Aku akhirnya memberikan jawabannya gini. Abi tu udah pernah menulis buku lengkap soal jilbab. Jadi biasanya aku bilang 'Kalau betul-betul mau tahu, betul-betul mau belajar silakan cari literatur soal itu. Salah satunya buku yang abi tulis'," papar Mbak Nana.
Pasalnya, Najwa Shihab merasa orang yang bertanya bukanlah untuk ingin tahu, tetapi lebih kepada menghakimi.
"Karena aku ngerasa mereka (netizen julid) bertanya bukan untuk mau tahu, tapi untuk menghakimi," tuturnya.
Selain itu, ia mengaku persoalan tersebut tidak mudah dijelaskan secara langsung dengan waktu terbatas.
"Dan kalau kita terlibat dalam tanya jawab yang terbatas di media sosial. Kalau kita menulis nuansanya berbeda banget ya sama kita ngobrol.
Misalnya, orang baca tulisan huruf besar semua dipikirnya marah, tanda seru tiga dipikirnya apa. Jadikan terbatas nuansa emosi dalam tulisan.
Jadi aku merasa kontra produktif kalau aku balas-balasan di media sosial," terang Najwa Shihab.
Ia pun menegaskan agar orang yang mempertanyakan perihal dirinya kapan berhijab lebih dulu membaca literasi terkait hal tersebut.
"Kalau emang betul mau tahu, ada banyak buku, pelajari ini salah satunya bukunya abi. Mudah-mudah bisa menjawab. Karena sekali lagi ini bukan penjelasan yang bisa dalam 1 atau 2 kalimat atau twitter 140 space gitu loh. Jadi aku biasanya menjawabnya gitu," pungkasnya.
(*)