Grid.ID - Putri Kiai Quraish Shihab, Najwa Shihab dikenal sebagai jurnalis yang memiliki ketegasan dalam mewawancarai narasumbernya.
Najwa Shihab bahkan dikenal berani mengundang narasumber dari beragam latar belakang yang terkadang membuat anak Kiai Quraish Shihab itu mendapat ancaman.
Sebagaimana diketahui, Najwa Shihab kerap mewawancarai politisi hingga petinggi negeri yang tak jarang menimbulkan kontroversi di ranah publik.
Selain menjadi jurnalis yang berani, Najwa Shihab juga dikenal sebagai sosoj aktivis media sosial Tanah Air.
Tak heran bila sosok Najwa Shihab menjadi sorotan lantaran aksi-aksi berani dan kepeduliannya.
Akan tetapi, publik juga banyak yang penasaran dengan latar belakang kehidupannya.
Sebagai informasi, Najwa Shihab lahir di Makassar pada 16 September 1977.
Ia merupakan putri kedua dari pasangan Prof Dr H Quraish Shihab dan Hj Fatmawati Assegaf.
Saat usia 20 tahun, Najwa Shihab menikah dengan seniornya di kampus UI, yaitu ibrahim Sjarief Assegaf.
Ibrahim dan Najwa dikaruniai dua orang anak, yaitu Izzat Ibrahim Assegaf dan Namiyah.
Kehidupan pribadi Najwa Shihab jarang sekali dipamerkan ke publik.
Kendati begitu, fitrahnya sebagai anak kiai kondang yang sangat melekat membuat Najwa kerap menerima nyinyiran.
Wanita yang akrab disapa Nana itu mengaku kerap mendapat sindiran pedas gegara tak pakai hijab.
Sering dinyinyiri lantaran tak pakai hijab padahal anak kiai kondang, Nana pun akhirnya mempunyai jawaban telak.
Hal ini diungkapkannya saat menjadi bintang tamu di podcast NGOBROL ASIX, dikutip Grid.ID pada Minggu (18/9/2022).
"Mbak Nana sendiri, ada beban nggak sih menjadi anak seorang kiai besar, apalagi pak Quraish Shihab?," tanya Ashanty.
Najwa Shihab tegas mengatakan tak ada beban terlahir sebagai anak seorang kiai besar.
"Enggak sih, palingan yang paling sering sampai sekarang 'Kok nggak pakai jilbab?' itu sih," ungkap Mbak Nana.
Pertanyaan tersebut kerap didapatkannya lantaran sang ayah adalah seorang kiai serta seluruh keluarga perempuannya telah berjilbab.
"Aku bersaudara 5 orang, 4 perempuan. Semua saudara perempuanku dan ibuku sebenarnya berjilbab. Cuma aku yang nggak berjilbab," ungkap Mba Nana.
"Setiap kali aku posting sama abi, pasti ada komen netizen 'Kapan jilbaban?' gitu," imbuhnya.
Kendati begitu, ia pun mengungkap jawabannya ketika mendapat pertanyaan nyelekit tersebut.
"Aku akhirnya memberikan jawabannya gini. Abi tu udah pernah menulis buku lengkap soal jilbab. Jadi biasanya aku bilang 'Kalau betul-betul mau tahu, betul-betul mau belajar silakan cari literatur soal itu. Salah satunya buku yang abi tulis'," papar Mbak Nana.
Pasalnya, Najwa Shihab merasa orang yang bertanya bukanlah untuk ingin tahu, tetapi lebih kepada menghakimi.
"Karena aku ngerasa mereka (netizen julid) bertanya bukan untuk mau tahu, tapi untuk menghakimi," tuturnya.
Selain itu, ia mengaku persoalan tersebut tidak mudah dijelaskan secara langsung dengan waktu terbatas.
"Dan kalau kita terlibat dalam tanya jawab yang terbatas di media sosial. Kalau kita menulis nuansanya berbeda banget ya sama kita ngobrol.
Misalnya, orang baca tulisan huruf besar semua dipikirnya marah, tanda seru tiga dipikirnya apa. Jadikan terbatas nuansa emosi dalam tulisan.
Jadi aku merasa kontra produktif kalau aku balas-balasan di media sosial," terang Najwa Shihab.
Ia pun menegaskan agar orang yang mempertanyakan perihal dirinya kapan berhijab lebih dulu membaca literasi terkait hal tersebut.
"Kalau emang betul mau tahu, ada banyak buku, pelajari ini salah satunya bukunya abi. Mudah-mudah bisa menjawab. Karena sekali lagi ini bukan penjelasan yang bisa dalam 1 atau 2 kalimat atau twitter 140 space gitu loh. Jadi aku biasanya menjawabnya gitu," pungkasnya.
(*)