Dokter mengatakan istri dan bayi Tieu Tieu sudah meninggal dunia akibat kehilangan banyak darah.
Mendengar itu, suami Tieu Tieu lemas, jatuh dan menangis.
Suami Tieu Tieu sangat menyesal, hanya tinggal 10 hari saja ia akan menjadi ayah kini impian itu tak akan pernah terwujud.
Bahkan sang istri kini juga telah meninggalkannya selamanya.
Menanggapi kasus yang dialami Tieu Tieu, dokter menyarankan agar pasangan suami istri tidak berhubungan di 3 bulan pertama dan 3 bulan terakhir kehamilan.
Pasalnya di 3 bulan terakhir, kondisi janin sudah berkembang sepenuhnya.
Jika sang ibu melakukan kegiatan berat maka air ketuban bisa pecah dan membahayakan kondisi bayi dan sang ibu.
Sebagai tambahan yang melansir dari laman kompas.com, berhubungan seks saat hamil menjadi tidak aman jika kondisi kehamilan mangalami masalah komplikasi seperti riwayat keguguran berulang, persalinan prematur, pendarahan, atau kondisi serviks yang tidak memungkinkan.
Tak hanya itu saja, masalah plasenta seperti plasenta previa juga membuat seks selama kehamilan perlu dihindari.
Berhubungan seksual dengan kondisi ini membuat ibu hamil rentan mengalami pendarahan.
Kondisi lain yang membuat perempuan perlu menghindari seks selama kehamilan adalah ketuban pecah dini (PROM).
Ini merupakan kondisi ketika kantung janin dan cairan ketuban pecah atau berlubang sebelum persalinan.
Tanda lainnya bahwa aktivitas seks selama kehamilan berisiko biasanya dapat dilihat setelah berhubungan.
Jika mengalami pendarahan atau muncul bau buruk setelah kehamilan, Anda perlu segera memeriksakan diri.
Keputihan juga dapat menjadi tanda infeksi yang mungkin menjalar ke rahim. Untuk itu, Anda perlu mengenali tanda-tanda yang tidak biasa ini.
Artikel ini telah tayang di laman GridPop.ID dengan judul
(*)