Selain itu, ia juga takut menjadi salah persepsi saat menjelaskan hal itu di media sosial.
Pasalnnya, di media sosial dengan berbicara langsung bisa memunculkan nuansa yang berbeda.
Oleh karena itu, ia meminta bagi yang ingin tahu untuk membaca sendiri literatur tersebut.
"Kalau kita kemudian terlibat tanya jawab di media sosial, karena kan tulisan itu nuansanya beda banget sama kita ngobrol yah."
"Orang baca tulisan huruf besar semua dibilang marah, tanda seru tiga dibilangnya apa. Jadi terbatas nuansa emosi di tulisan."
"Aku ngerasa kontraproduktif kalau saling balas-balasan di media sosial," imbuhnya
"Kalau betul mau tahu, ada banyak buku, dipelajari. Salah satunya ada buku abi mudah-mudahan bisa menjawab," tandas Najwa Shihab.
(*)