Laporan Wartawan Grid.ID, Nur Andriana Sari
Grid.ID - Memakai pakaian dalam, seperti celana dalam adalah hal yang lumrah dilakukan oleh semua orang.
Bahkan setiap orang pasti memiliki celana dalam dengan jumlah yang cukup untuk digunakan sehari-hari.
Celana dalam menjadi pakaian yang penting karena digunakan untuk melindungi area intim seseorang.
Namun, apa jadinya jika ada tradisi bagi perempuan yang justru tidak pernah memakai celana dalam?
Hal inilah yang terjadi di kalangan perempuan Inggris hingga abad ke-19.
Tentunya ada alasan mengapa perempuan Inggris memiliki tradisi tidak memakai celana dalam.
Mengutip dari GridHype.ID pada Kamis (22/09/2022), Ratu Inggris Queen Elizabeth I bahkan hanya mempunyai sepasang pakaian dan celana dalam yang tidak pernah ia kenakan lagi hingga wafat.
"Di Inggris, kebiasaan tidak memakai pakaian dalam berlangsung cukup lama, bahkan sampai 19 abad, sehingga menjadi tradisi yang turun temurun," ujar Lucy dilansir dari GridHype.ID.
Beberapa jenis pakaian dalam bahkan dirancang dalam bentuk celana pria.
Sehingga, perempuan Inggris tidak mengenal bentuk celana dalam segitiga atau seperti jenis thong yang banyak dikenakan perempuan zaman sekarang.
Mereka hanya menggunakan korset di balik gaun atau dress mereka saja.
Model celana dalam mirip milik pria ini mematahkan konsepsi gender yang ada di Inggris.
Selain itu, ada keyakinan lainnya bahwa model celana dalam pria yang dikenakan perempuan Inggris tidak higienis untuk suhu dan kesehatan organ kewanitaan.
Ini yang seringkali memunculkan persepsi jika memakai pakaian dalam bagi perempuan Inggris dianggap berlebihan dan tidak dibutuhkan.
Hanya sedikit orang yang memiliki kebiasaan tidur telanjang atau tidak menggunakan pakaian dalam.
Kedengarannya memang tidak umum, tapi ternyata tidur tanpa celana dalam punya banyak manfaat untuk organ intim.
Dikutip Grid.ID dari Bangka Pos, hal ini disampaikan dr. Alyssa Dweck, dokter kandungan dan ginekolog di Mount Kisco, New York, kita memang tidak selalu perlu mengenakan pakaian dalam.
Menurutnya, untuk perempuan misalnya, miss V tidak perlu ditutupi sepenuhnya ketika tidur.
Namun, beberapa perempuan mungkin tak mau mengambil risiko dan tetap tidur memakai pakaian dalam.
Menurut Dweck, ada keuntungan dari tidak memakai pakaian dalam, antara lain pada perempuan yang mengidap peradangan pada lipatan kulit luar miss V atau peradangan pada miss V.
Perempuan dengan penyakit tersebut sangat rentan terhadap infeksi jamur, gatal, dan iritasi, sehingga lebih baik untuk tidur tanpa memakai celana dalam.
Bakteri dan jamur senang berkembang di tempat yang gelap, hangat, dan lembap.
Ketika bagian intim ditutup dengan kain, apalagi kain yang tidak menyerap keringat, ini akan menyebabkan iritasi pada miss V.
Selain itu, miss V pun akan lembap, hal ini akan menjadi sasaran empuk untuk jamur dan bakteri berkembang.
Untuk itu tidur tanpa celana dalam bisa menjadi upaya untuk menjaga kesehatan organ intim.
(*)