8. Di Gambia, Pemilu pakai kelereng
Ada cara unik pemilu yang diadakan di Gambia yang tentunya berbeda dengan di Indonesia.
Jika di Indonesia pemilu menggunakan surat suara berupa kertas yang berisi daftar calon yang kemudian ditusuk dengan paku, maka di Gambia cara pemilunya dengan memasukkan kelereng ke dalam drum sebagai cara pilihnya.
Di setiap drum pun ditempelkan foto dan juga warna berbeda-beda dari setiap calon sebagai identitas.
Bukan tanpa sebab, ini dikarenakan di Gambia memiliki angka melek huruf yang rendah.
Wah, untung Indonesia tidak seperti itu ya, bayangkan berapa banyak drum yang dibutuhkan setiap pemilu?
9. Di Irlandia, boleh memilih beberapa kandidat
Jika pemilu di Indonesia mengharuskan para pemilihnya untuk memberikan satu pilihan saja, maka beda dengan negara Irlandia.
Dimana kamu bisa memilih beberapa kandidat dan diurutkan sesuai dengan prioritas.
Misalnya ada 10 kandidat, maka kamu bisa memilih semuanya namun harus diurutkan berdasarkan pilihan utamamu.
Bagaimana, malah tambah pusing dan ribet kan dalam menghitungnya.
10. Beberapa negara telah menerapkan e-voting
Australia, Belgium, Brazil, Kanada, Estonia, Prancis, Jerman, India, Italia, Belanda dan berbagai negara lain sudah menerapkan sistem e-voting agar proses pemilihan bisa dilakukan lebih efisien, bagi para pemilih dan juga panitia.
Jadi, tanpa harus menghitung manual, mesin tersebut udah langsung mencetak hasil penghitungan suara yang sah.
Mesin pilih yang digunakan dalam pemilu secara umum juga ada empat jenis, yaitu Direct Recording Electronic (DRE) di Brasil, internet voting di Estonia yang menggunakan digital IDCard, open-source software di Australia, dan crypto-voting di Spanyol.
Wah pasti lebih efisien dan transparan ya hasil suara yang diperoleh!
Itulah deretan fakta unik seputar pemilu dari seluruh dunia.
Semoga bisa menambah pengetahuanmu tentang pemilu, ya!
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 10 Fakta Unik Pemilu di Seluruh Dunia, Indonesia juga Ada, Apa Saja ya?
(*)