Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Pernikahan memang harus diikat dengan komitmen untuk bersama dalam susah dan senang.
Pasangan ini bisa menjadi contoh komitmen bersama dalam susah dan senang.
Dilansir Grid.ID dari TribunStyle.com pada Kamis (29/9/2022), pria bernama Loren Schauers mengalami kecelakaan kerja.
Loren terjatuh dari ketinggian 50 kaki pada 27 September 2019 silam saat ia tengah bekerja.
Kondisi Loren saat itu sangat memprihatinkan, tubuh bagian bawah dan kakinya sudah tak bisa bergerak.
Dokter bahkan harus mengangkat kaki dan bagian bawah tubuh Loren demi menyelamatkan nyawanya.
Loren saat kecelakaan itu telah pasrah bahwa ia tak akan bisa kembali berjalan.
Loren Schauers pun menjalani operasi hemicorporectomy dan menghilangkan bagian tubuhnya mulai dari pinggang hingga ke bawah.
Dalam proses menyakitkan kehilangan anggota tubuh hingga tak bisa lagi berjalan dan hidup dengan normal, Loren ditemani oleh sang istri Sabia Reiche.
Meski tahu kondisi Loren tak akan seperti dulu lagi, Sabia tetap setia mendampingi Loren melalui masa sulitnya.
Keduanya kini kerap membagikan kehidupan dan pernikahan mereka di berbagai platform dan media sosial.
Loren kerap berbagai caranya menjalani kehidupan sehari-sehari setelah operasi besar itu.
Sesekali ia melemparkan candaan atas kondisinya.
Loren dan Sabia juga membagikan cara pria itu buang air besar setelah kecelaakaan.
"Pertanyaan terbesar yang diajukan sejak video asli kami adalah bagaimana Loren pergi ke kamar mandi," ungkap Sabia Reiche.
"Sebuah kolostomi yang merupakan usus besar saya ditarik keluar dari tubuh saya sehingga saya bisa buang air besar," kata Loren.
"Dan saya memiliki nefrostomi bilateral, itu adalah tabung yang masuk ke ginjal saya yang mengalirkan ginjal saya ke dalam kantong, jadi begitulah cara saya buang air besar, buang air kecil, dan kentut," papar Loren Schauers.
Loren juga berkelakar bahwa ia satu-satunya orang yang bisa mandi saat siaran langsung Youtube tanpa harus mengaburkan bagian tubuh apapun.
Meski begitu, Loren juga kerap mendapat ujaran rasisme dan olokan.
"Kami mendapat pertanyaan seperti 'Apakah dia memiliki bagian pribadi (alat vital)?'," ujar Loren menirukan komentar netizen.
"Dia diamputasi di bawah pinggang. Jika itu tidak menjawab pertanyaan Anda, coba googling hemicorporectomy," sambungnya.
Kini baik Loren dan Sabia pun tetap saling bersama dan menikmati pernikahan mereka meski telah dihantam cobaan.
Tak hanya Loren dan Sabia, di Tanah Air sendiri kisah serupa juga terjadi.
Melansir Kompas.com, Anang juga tetap setia mendampingi istrinya yang harus diamputasi kedua kakinya.
Rhika, warga Desa Blawi, Karangbinangun, Lamongan, Jawa Timur itu menderita kanker ovarium hingga stroke.
Anang yang awalnya bekerja di Surabaya pun pulang kampung demi mendampingi Rhika.
Anang pun kini berjualan tembakau sembari merawat Rhika.
"Sebab, istri saya tidak bisa ditinggal jauh-jauh makanya saya jualan tembakau," tutur Anang.
Anang juga rela menjual rumahnya demi pengobatan Rhika.
Kini ia dan Rhika tinggal bersama orang tua mereka.
"Rumah yang sempat kami beli di salah satu perumahan di Lamongan akhirnya saya jual dan kini saya sama istri ikut orangtua," tutur Anang.
(*)